Senin 22 Mar 2021 14:54 WIB

Habib Rizieq Shihab Diusulkan Jadi Duta Vaksinasi

Habib Rizieq Shihab (HRS) diusulkan menjadi duta vaksinasi Covid-19.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah)
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Habib Rizieq Shihab (HRS) diusulkan menjadi duta vaksinasi Covid-19. Sosok HRS dinilai dapat mengesampingkan keterkaitan isu politik dan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

"Saya bahkan mengusulkan Habib Rizieq Shihab pun kalau perlu jadi influencer vaksinasi, ini supaya orang tidak melihat isu-isu politik tapi ini isu bersama," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadin dalam rilis hasil survei secara daring, Ahad (21/3).

Apalagi jika merujuk hasil survei beberapa waktu lalu yang menunjukkan ada korelasi antara mereka yang bersedia divaksin dengan pilihan politik. Jika HRS menjadi influencer vaksinasi Covid-19, lanjut dia, hal ini dapat mendorong masyarakat umum melihat isu vaksinasi Covid-19 menjadi isu bersama bukan isu politik saja.

Burhanuddin mengatakan, hasil survei pada Februari lalu juga menunjukkan, sekitar 81 persen responden dari masyarakat umum yang menganggap kehalalan vaksin itu penting. Dengan demikian, kata dia, isu kehalalan menjadi isu krusial yang perlu diperhatikan pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19.

 

"Pemerintah pun perlu memaksimalkan peran tokoh ulama atau agamawan untuk ikut mengampanyekan vaksinasi Covid-19. Keterlibatan tokoh agama dapat meredam isu kehalalan vaksin Covid-19, termasuk isu vaksin AstraZeneca yang mengandung babi," katanya.

Burhanuddin menambahkan, pada hasil survei nasional kepada masyarakat umum menunjukkan, masih ada 41 persen yang belum bersedia divaksin. Alasannya, karena faktor kehalalan vaksin itu sendiri dan faktor keamanan.

Sementara, pada hasil survei kepada 1.200 anak muda rentang usia 17-21 tahun, menunjukkan 73,2 persen bersedia mengikuti vaksinasi covid-19. Kendati demikian, Burhanuddin menganggap sisanya yang menyatakan belum bersedia menjadi PR pemerintah dalam melaksanakan vaksin Covid-19 di kalangan anak muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement