Senin 22 Mar 2021 17:21 WIB

MUI Jatim Koordinasikan Vaksinasi untuk Marbot Masjid

Sholihin memastikan Jawa Timur mendapat jatah vaksin AstraZeneca lebih banyak

Rep: Dadang Kurnia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Astrazeneca sebelum diberikan kepada warga di Puskesmas Kota Sidoarjo, Jawa Timur.
Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Astrazeneca sebelum diberikan kepada warga di Puskesmas Kota Sidoarjo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Sholihin Hasan menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) terkait vaksinasi Covid-19 untuk marbot masjid. Namun demikian, Sholihin belum bisa memastikan data pasti terkait jumlah marbot yang akan divaksinasi.

"Terkait dengan marbot dan pengurus masjid, ini sudah dikoordinasikan melalui Dewan Masjid Indonesia untuk mendata masing-masing, terutama di daerah Jatim, khususnya di Surabaya Raya yang menjadi prioritas," ujar Sholihin di Kantor MUI Jatim, Surabaya, Senin (22/3).

 

Meski belum mengetahui jumlah pastinya, Sholihin memastikan Jawa Timur mendapat jatah vaksin AstraZeneca lebih banyak dibanding daerah lainnya. Dalam upaya memastikan kehalalan dan kesucian vaksin AstraZeneca, lanjut Sholihin, program vaksinasi dimulai dari ulama-ulama sepuh di wilayah setempat.

 

"Para kiai selain membolehkan vaksin AstraZeneca sekaligus memberikan contoh pertama beliau divaksin dengan AstraZeneca," kata Sholihin.

 

Sholihin memegaskan, meskipun di bulan Ramadhan, program vaksinasi Covid-19 dengan AstraZeneca bisa tetap dilaksanakan. Ia menegaskan, penyuntikan vaksin astrazeneca tidak akan membatalkan puasa.

 

"MUI pusat sudah menyatakan ketika vaksin disuntik di Ramadhan itu tidak batal puasanya tetap diperbolehkan. Kecuali diminum itu batal. Kalau gak diminum ndak batal," ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement