Selasa 23 Mar 2021 06:03 WIB

Pendidikan yang Tetap Nomor Satu di Timnas Elite Muda

Timnas elite muda basket Indonesia tetap berkuliah sembari berlaga di IBL 2021.

Pemain Indonesia Patriots Ali Bagir Alhadar mencoba memasukkan bola dijaga center Bima Perkasa Jogja Muhammad Isman Thoyib dalam pertandingan IBL 2021, Senin (22/3).
Foto: IBL Indonesia
Pemain Indonesia Patriots Ali Bagir Alhadar mencoba memasukkan bola dijaga center Bima Perkasa Jogja Muhammad Isman Thoyib dalam pertandingan IBL 2021, Senin (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Tak selamanya prestasi olahraga dipaksa berhadap-hadapan dan harus mengorbankan pendidikan. Timnas elite muda basket Indonesia bisa jadi contohnya. Di tim yang para pemainnya diproyeksikan untuk menghuni timnas basket Indonesia pada masa depan, pendidikan jadi nomor satu. Manajemen tim memastikan dengan jelas para pemain di tim tetap menuntut ilmu dengan baik.

Pandemi Covid-19 menjadi berkah tersamar. Sistem belajar tatap muka di kelas ditiadakan. Guru atau dosen mengajar via daring. Ini semakin membuat tugas manajemen dan tim pelatih timnas elite muda lebih ringan. 

Baca Juga

Di luar pemain calon naturalisasi asal Afrika, pemain termuda di timnas elite muda kelahiran 2002. Sementara yang tertua kelahiran 1988. Mereka semua berada dalam usia kuliah. Ada yang baru masuk, yang lainnya tinggal menyelesaikan pendidikan tingginya.

Para pemain, yang berlaga di kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2021 dengan nama Indonesia Patriots, bisa mengakses kelas dari gelembung IBL di Robinson Resort, Cisarua, Bogor. Pendidikan tetap berjalan lancar, sementara prestasi bisa diusahakan terus digapai.

Ambil contoh Ali Bagir Wayarabi Alhadar. Pemain berpostur 195 cm ini bisa tetap mengikuti perkuliahan di jurusan Teknik Komputer Universitas Indonesia dengan baik. Pada saat bersamaan, Bagir menjadi salah satu andalan pelatih Youbel Sondakh di kompetisi IBL 2021.

Bagir merupakan rebounder dan 'pencuri' nomor satu di tim Indonesia Patriots hingga delapan pertandingan. Ia membukukan 48 rebound dan 18 steal, tertinggi di timnya. Untuk urusan mencetak poin, nama Bagir ada di urutan kedua di bawah Yudha Seputra. Bagir mengemas 79 angka, terpaut 17 poin dari Yudha.

photo
Ali Bagir Wayarabi Alhadar - (IBL Indonesia)

Bagir kelahiran 4 Juli 2000. Ia masuk kuliah di UI pada pertengahan 2018. Ia kini menjalani kuliah daring dari Cisarua.

Sebagai mahasiswa Teknik Komputer, Bagir pastilah akrab dengan matematika, algoritma, jaringan komputer, dan banyak mata kuliah yang memeras otak. Sampai saat ini, sejak timnas elite muda dibentuk pada pengujung tahun lalu, Bagir tidak merasakan kendala dalam pendidikannya. Setidaknya itu pengakuan Bagir seusai Patriots mengalahkan Bima Perkasa Jogja, Senin (22/3) malam. 

Bagir mengatakan, jadwal kuliah yang dijalaninya sekarang biasanya berlangsung pagi dan siang hari.  "Kalau ada jadwal kuliah yang bentrok dengan latihan, saya izin untuk ikut kuliah," kata Bagir.

Soal menomorsatukan pendidikan ini ditegaskan oleh manajer timnas elite muda Andy Poedjakesuma. "Saat awal membentuk tim ini, kami sudah lebih dulu menjalin komunikasi dengan orang tua para pemain, membicarakan pendidikan mereka. Pendidikan tetap nomor satu," kata Batam, sapaan sang manajer yang juga mantan pemain timnas basket Indonesia dan sarjana teknik.

Inilah yang mungkin menjadi salah satu alasan para orang tua tak resah melepas anaknya bergabung dengan timnas elite muda. Sebab, mereka tahu pendidikan anak mereka tak akan dibuat terlantar.

Batam mengatakan, pemain pasti diberikan izin tak ikut berlatih jika ada jadwal kuliah. "Asal jujur saja, jangan sampai tak ada kuliah ngakunya ada. Pasti ketahuan nanti," ujarnya sambil tertawa.

Berkuliah di universitas ternama, di jurusan yang dibutuhkan di bursa kerja tak membuat Bagir mengeliminasi mimpi di basket. Ia mengaku menyimpan keinginan untuk berlaga di klub IBL.

Tekad besar Bagir adalah membela timnas basket Indonesia di pentas internasional. Sebelumnya pada 2018, Bagir memperkuat timnas basket Indonesia di kejuaraan FIBA Asia U-18. Beberapa rekannya di tim itu kini bersamanya di tim Indonesia Patriots.

Ia mengaku tak mau menetapkan target kapan bisa menembus timnas senior. Menurut Bagir, lebih cepat lebih baik. 

Pertengahan tahun ini, FIBA Asia akan digelar di Jakarta. Kemudian pada 2023 ada Piala Dunia FIBA, juga di Jakarta. Menarik dinanti jalan cerita Bagir di basket Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement