Selasa 23 Mar 2021 15:10 WIB

Kemenparekraf Siap Terapkan Travel Corridor Arangement

Kemenparekraf saat ini sedang menginisiasi pembukaan TCA di Batam dan Bintan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura yang memiliki izin jalur Travel Corridor Arrangement (TCA) berjalan keluar dari pintu kedatangan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (19/3/2021). Dua kawasan wisata di Kepulauan Riau yakni Nongsa Point Marina di Batam dan Lagoi di Bintan akan dibuka untuk wisatawan mancanegara mulai Rabu, 21 April mendatang dengan menerapkam protokol kesehatan yang ketat serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura yang memiliki izin jalur Travel Corridor Arrangement (TCA) berjalan keluar dari pintu kedatangan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (19/3/2021). Dua kawasan wisata di Kepulauan Riau yakni Nongsa Point Marina di Batam dan Lagoi di Bintan akan dibuka untuk wisatawan mancanegara mulai Rabu, 21 April mendatang dengan menerapkam protokol kesehatan yang ketat serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan siap menerapkan sistem travel corridor arangement (TCA) atau membuka kembali destinasi pariwisata di Indonesia bagi wisatawan mancanegara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menginisiasi pembukaan travel corridor arangement di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau."Dengan upaya ini diharapkan agar pariwisata dengan mengacu pada protokol kesehatan yang ketat dan disiplin akan mampu menggeliat, membuka lapangan kerja, dan membangkitkan ekonomi kembali," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Selasa (23/3).

Sandiaga menuturkan, Kementerian Luar Negeri juga telah menuturkan terdapat beberapa negara yang akan memfinalisasikan perjanjian travel bubble dengan Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Uni Emirat Arab, Qatar, Belanda, Republik Rakyat Tiongkok, dan Singapura. "Ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti penerapan kepatuhan protokol kesehatan, peningkatan dan perluasan testing dan tracing. Serta, semakin masifnya pelaksanaan vaksinasi," katanya.

Selain pembukaan travel corridor di Batam dan Bintan, Sandiaga mengungkapkan pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait juga tengah menggencarkan vaksinasi bagi pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Bali sebagai upaya mempersiapkan kesiapan Bali menerima wisatawan kembali pada Juni dan Juli mendatang.

Ia mengatakan, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan 290 ribu dosis vaksin ke Pemerintah Provinsi Bali dan pada Juli nanti diharapkan sekitar dua juta warga Bali sudah mendapatkan vaksinasi. Hal yang sama juga akan dilakukan di Batam dan Bintan. Selain vaksinasi dan travel bubble, Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf juga terus mengembangkan potensi dari desa-desa wisata yang ada di Indonesia. Terutama di lima destinasi super prioritas untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement