JK: Masjid Tetap Buka Selama Ramadhan dengan Prokes Ketat

Red: Ani Nursalikah

Selasa 23 Mar 2021 19:44 WIB

JK: Masjid Tetap Buka Selama Ramadhan dengan Prokes Ketat. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (tengah) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah (kiri) tiba di Hotel Grand Legi di Mataram, NTB, Selasa (23/3/2021). Jusuf Kalla berkunjung ke NTB dalam rangka pelantikan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) wilayah NTB serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor PMI Provinsi NTB. Foto: Antara/Ahmad Subaidi JK: Masjid Tetap Buka Selama Ramadhan dengan Prokes Ketat. Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (tengah) bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah (kiri) tiba di Hotel Grand Legi di Mataram, NTB, Selasa (23/3/2021). Jusuf Kalla berkunjung ke NTB dalam rangka pelantikan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) wilayah NTB serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor PMI Provinsi NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengatakan umat Islam di seluruh Indonesia boleh melaksanakan sholat tarawih di masjid selama Ramadhan dengan tetap menaati protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

"Kita persilakan masjid di semua daerah dibuka tapi tetap dengan menjaga jarak," kata JK pada wartawan usai bersilaturahim dengan Gubernur dan jajaran Forkopimda Provinsi NTB di Pendopo Gubernur NTB di Mataram, Selasa (23/3).

Baca Juga

Dia mengakui, pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan kali ini tetap dilakukan umat Islam dalam situasi pandemi Covid-19. Hanya saja, situasinya agak berbeda.

Jika sebelumnya, umat Islam dianjurkan beribadah di rumah saja. Namun, tahun ini pelaksanaannya bisa dilakukan di masjid.

"Tapi ketentuannya, harus menggunakan masker. Ini bedanya dengan situasi sebelumnya. Karena, mal juga sudah dibuka, masak masjid nggak dibuka," ujar JK.

Dia pun mengingatkan kembali soal protokol kesehatan ekstra ketat, yang harus diterapkan. Di antaranya, menjaga jarak minimal satu meter antarjamaah, memakai masker, membawa alas sholat masing-masing dan masjid wajib menyediakan fasilitas cuci tangan.

Untuk itu, JK meminta para pengurus masjid bertindak tegas apabila ada jamaah yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker. Pengurus masjid berhak melarang orang tersebut mengikuti sholat berjamaah hingga akhirnya mau menggunakan masker.

"Kalau ada jamaah tak pakai masker, suruh dulu pakai masker baru boleh masuk, kemudian cuci tangan di setiap pintu ada disinfektan, atau tempat wudhu mesti ada sabun," ucap JK.

Selain itu, di setiap pintu masuk bisa ditaruh pengurus masjid untuk mengawasi. "Jadi di semua pintu-pintu ada pengurus jaga. Ukur suhu," ucapnya.

Protokol kesehatan sebenarnya tak terlalu rumit untuk diterapkan dan dilaksanakan. "Protokol kesehatan sederhana. Tidak ada yang rumit," ujar JK.

Selain itu, JK juga menganjurkan pelaksanaan ibadah Ramadhan dapat berjalan aman dan lancar. Maka, para pengurus masjid harus mulai melakukan pembersihan seluruh areal masjid dengan disinfektan.

"Kan sudah jelas tempat-tempat umum dan mal dapat dibuka dengan syarat laksanakan protokol kesehatan yang ketat. Nah, kalau masjid baiknya jika tidak bisa dengan semprotan, maka perlu dengan pembersih lantai (dipel)," katanya.

Terpopuler