Selasa 23 Mar 2021 19:53 WIB

Hanya 46% Penduduk Indonesia Bersedia Divaksin Covid-19

Survei: Hanya 46% penduduk Indonesia yang bersedia divaksin Covid-19

Pelaksanaan vaksinasi kepada guru di Kabupaten Pangandaran, Selasa (23/3).
Foto: Disdikpora Kabupaten Pangandaran.
Pelaksanaan vaksinasi kepada guru di Kabupaten Pangandaran, Selasa (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) menunjukkan baru 46 persen penduduk Indonesia yang bersedia divaksin Covid-19.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan ada 29 persen responden yang menyatakan tidak akan divaksin dan 23 persen responden belum menentukan sikap.

Survei ini berlangsung pada 28 Februari hingga 8 Maret 2021 terhadap 1.220 responden berusia di atas 17 tahun.

“Ini perlu menjadi perhatian bersama terutama kalau kita menargetkan yang divaksin 70 persen penduduk, proporsi ini tentu masih kurang dari target yang dicanangkan pemerintah,” kata Deni dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Berdasarkan demografinya, proporsi responden yang enggan divaksin relatif lebih besar pada responden laki-laki yakni sebanyak 33 persen, kemudian yang berusia di bawah 25 tahun sebanyak 37 persen, dan pada warga latar belakang pendidikan SD atau tidak sekolah sebesar 34 persen.

Survei ini juga menemukan ada 8,4 persen responden yang pernah menerima ajakan untuk tidak vaksin.

Deni menuturkan intensi untuk melakukan vaksinasi juga berhubungan dengan sikap responden terhadap Covid-19.

“Semakin khawatir responden tertular Covid-19, semakin tinggi intensinya melakukan vaksinasi,” ujar Deni.

Menanggapi survei tersebut, juru bicara program vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menuturkan ada kecenderungan untuk menunggu dan melihat orang-orang sekitarnya divaksin lebih dulu.

“Pengalaman kami saat memberikan vaksinasi kepada pedagang pasar, pekerja transportasi dan sektor wisata biasanya saat pendaftaran awal itu sangat sedikit, tapi 2 sampai 3 hari berjalan terjadi kerumunan, orang ingin divaksin,” kata Nadia dalam konferensi pers virtual.

“Jadi keinginan [untuk divaksin] itu ada, tetapi mereka cenderung melihat dulu teman dan orang sekitarnya,” lanjut dia.

Pemerintah akan terus mengedukasi dan menyampaikan informasi agar penduduk yang menolak dapat bersedia menerima vaksin Covid-19.

“Yang tidak mau divaksin juga harus diberikan haknya untuk diberikan perlindungan dari sebuah penyakit,” ujar Nadia.

Sebanyak 5,8 juta orang telah disuntik vaksin dosis pertama dan 2,5 juta orang telah disuntik dosis kedua hingga Selasa, sejak program vaksinasi bergulir pada 13 Januari 2021.

Indonesia sendiri menargetkan sebanyak 181,5 juta penduduk disuntik vaksin Covid-19 demi mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement