Selasa 23 Mar 2021 23:59 WIB

Pengelola Terminal Madiun Usulkan Pengadaan GeNose C19

pengadaan GeNose C19 tersebut sebagai persiapan menyambut mudik Idul Fitri

Penggunaan GeNose C19 untuk tes COVID-19 sebagai syarat perjalanan.  Pengelola Terminal Purbaya Kota Madiun, Jawa Timur mengusulkan pengadaan alat pemeriksaan GeNose C19 guna mendeteksi cepat penularan COVID-19 bagi penumpang bus di terminal setempat.
Foto: istimewa
Penggunaan GeNose C19 untuk tes COVID-19 sebagai syarat perjalanan. Pengelola Terminal Purbaya Kota Madiun, Jawa Timur mengusulkan pengadaan alat pemeriksaan GeNose C19 guna mendeteksi cepat penularan COVID-19 bagi penumpang bus di terminal setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pengelola Terminal Purbaya Kota Madiun, Jawa Timur mengusulkan pengadaan alat pemeriksaan GeNose C19 guna mendeteksi cepat penularan COVID-19 bagi penumpang bus di terminal setempat. Kepala Terminal Madiun Suyatno mengatakan rencana pengadaan alat GeNose C19 tersebut telah disampaikan dalam rapat apel yang dilaksanakan secara virtual bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) pada Senin (22/3).

"Usulan sudah disampaikan. Harapannya, Terminal Madiun juga dapat fasilitas alat pemeriksaan deteksi cepat COVID-19 tersebut," ujar Suyatno di Madiun, Selasa.

Menurut dia, pengadaan GeNose C19 tersebut sebagai persiapan untuk menyambut lonjakan pemudik menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2021. Terlebih sebentar lagi akan memasuki masa bulan suci Ramadhan. Ia menilai, fasilitas pemeriksaan COVID-19 melalui GeNose C19 merupakan hal penting untuk meningkatkan keselamatan penumpang. Apalagi, Terminal Purbaya Madiun menjadi perlintasan semua armada dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Meski begitu, upaya pencegahan penularan COVID-19 juga terus dilakukan oleh pihak pengelola terminal, walaupun saat ini alat GeNose belum dimiliki. Mulai dari pintu masuk, ruang tunggu, hingga penumpang naik ke atas bus. Begitu pula bagi penumpang yang tiba di terminal.

Lebih lanjut, Suyatno menambahkan, selama masa PPKM skala mikro telah memengaruhi kondisi terminal. Meski sudah mulai berjalan normal, namun jumlah penumpang masih terbatas. Begitu pula, armada bus yang beroperasi.

"Peningkatan biasanya terjadi pada hari Jumat dan Sabtu. Sedangkan, Senin hingga Rabu cukup landai. Meski ada peningkatan, tapi jumlahnya tidak banyak," kata dia.

Upaya penerapan protokol kesehatan tersebut guna menekan kasus COVID-19 di Kota Madiun.Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa (23/3), mencapai 1.814 orang. Dari jumlah itu, 1.615 orang di antaranya telah sembuh, 23 orang lainnya masih dalam perawatan, 53 orang isolasi mandiri, dan 123 orang meninggal dunia.Tambahan kasus pada Selasa (23/3), konfirmasi baru sebanyak 13 orang, sembuh enam orang, dan meninggal dunia satu orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement