Jumat 26 Mar 2021 10:13 WIB

Pemprov Jatim Dorong Peningkatan Investasi

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Business Networking Forum

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
'Dinas Penanaman Modal Jatim terus mendorong investasi masuk ke Jatim. Wisata alam Brakseng di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).
Foto: Humas UMM
'Dinas Penanaman Modal Jatim terus mendorong investasi masuk ke Jatim. Wisata alam Brakseng di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jawa Timur terus mendorong investasi masuk ke Bumi Majapahit. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Business Networking Forum (BNF) yang digelar pada 23 hingha 24 Maret 2021 di Banyuwangi.

Selain digelar virtual, kegiatan tersebut juga dihadiri 70 peserta offline dari Consul General of Japan, Consul General of Australia, Consul General of RRC, Perwakilan Kedutaan Besar United Kingdom di Surabaya. Adapun yang hadir secara online adalah perwakilan dari KBRI Dubai, KBRI Singapore, KBRI Australia, KBRI Jepang, KBRI Korea, IIPC Sydney, IIPC Singapura, IIPC Jepang, dan IIPC UEA.

Baca Juga

Kepala DPM-PTSP Jawa Timur Aris Mukiyono mengatakan, kegiatan ini merupakan strategi mempromosikan proyek strategis nasional yang ada di Jawa Timur. Sebagaimana dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 ada banyak pembangunan yang ada di wilayah setempat. Mulai dari pengembangan kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Selingkar Wilis, hingga Selingkar Ijen.

“Di era sekarang ini, kolaborasi investasi menjadi hal yang ideal untuk melakukan percepatan investasi. Mengingat keterbatasan sumber pendanaan pemerintah yang semakin berkurang untuk memenuhi berbagai jenis pelayanan publik yang terus meningkat,” kata Aris di Surabaya, Jumat (26/3).

Aris melanjutkan, dalam upaya membangun kolaborasi diperlukan investasi berbasis Investment Project Ready To Offer (I-PRO) guna menarik minat calon investor. Investment Project Ready To Offer (I-PRO) merupakan proyek investasi Clear and Clean yaitu proyek yang memiliki Feasibility Study serta tidak memiliki kendala izin usaha dan lahan.

“Mengingat pentingnya kolaborasi bisnis berbasis I-PRO itulah maka kami mengelar BNF ini. Tujuannya meningkatkan kolaborasi bisnis berbasis I-PRO mendorong minat instansi terkait, asosiasi dan pelaku bisnis untuk berinvestasi di Jawa Timur dan membuka peluang bisnis dan investasi bisnis berkelanjutan di Jawa Timur,” ujar Aris.

Aris menegaskan, pihaknya akan terus berusaha menarik sektor-sektor strategis berinvestasi di Jatim. Ia berharap, investasi menjadi salah satu pengungkit ekonomi Jatim di tengah pandemi. Ia menjabarkan, realisasi Investasi Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur sepanjang 2020 mencapai Rp 78,3 triliun.

"Realisasi tersebut terdiri dari PMA sebesar Rp 22,6 triliun dan PMDN sebesar Rp 55,7 triliun. Capaian ini meningkat 33,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara skala nasional investasi naik 2,1 persen," kata Aris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement