Jumat 26 Mar 2021 19:24 WIB

Ulama Pangandaran akan Vaksinasi

Pekan depan ulama di Pangandaran akan mendapatkan giliran vaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac kepada seorang pemuka agama
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac kepada seorang pemuka agama

IHRAM.CO.ID, PANGANDARAN -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Achmad Marzuki mengatakan pada pekan depan ulama di Pangandaran akan mendapatkan giliran vaksinasi.

"Ada lagi kiriman vaksin 280 vial berisi 2.800 dosis untuk sekira 1.900 pelayan publik. Sasarannya adalah ulama, universitas, dan bandara," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (26/3).

Menurut dia, realisasi pelaksanaan vaksinasi untuk pelayan publik masih belum memenuhi sasaran. Sebab, vaksin didistribusikan dari pusat ke daerah secara bertahap.

,

"Vaksinasi untuk nakes sudah 100 persen. Kalau pelayan publik masih terus berjalan," ujar dia.

Berdasarkan data yang didapat Republika dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, distribusi vaksin ke daerah itu sudah dilakukan beberapa kali. Pertama, Kabupaten Pangandaran menerima 3.200 vial single dose vaksin Sinovac, yang diperuntukkan bagi sekitar 1.600 tenaga kesehatan.

Setelah itu, Kabupaten Pengandaran menerima 590 vial yang berisi 5.900 dosis, kemudian 380 vial berisi 3.800 dosis, 1.000 vial berisi 10 ribu dosis, dan terakhir 280 vial berisi 2.800 dosis. Vaksin itu diperkirakan dapat menyasar 11.500 orang. Sementara total pelayan publik di Kabupaten Pangandaran ada sekitar 15 ribu orang.

"Sedikit lagi untuk pelayan publik," kata Yani.

Sementara itu kasus Covid-19 di Pangandaran hingga Jumat, terdapat penambahan sebanyak 17 kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19. Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini berjumlah 1.364 kasus. Sebanyak 130 orang kasusnya masih aktif, 1.209 orang telah sembuh, dan 25 orang meninggal dunia.

"Penambahan itu dari transmisi lokal hasil tracing kita. Tidak ada klaster tententu. Masih dari klaster keluarga mendominasi," kata Yani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement