Jumat 26 Mar 2021 21:10 WIB

Dua Kereta Saling Bertabrakan di Mesir, 32 Meninggal Dunia  

Otoritas Mesir tengah menyelidiki penyebab tabrakan dua kereta

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Otoritas Mesir tengah menyelidiki penyebab tabrakan dua kereta .Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Otoritas Mesir tengah menyelidiki penyebab tabrakan dua kereta .Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Otoritas Kesehatan Mesir melaporkan terjadi tabrakan dua kereta di Mesir selatan pada Jumat (26/3). Peristiwa ini menyebabkan tiga gerbong penumpang terbalik, menewaskan sedikitnya 32 orang dan menyebabkan sedikitnya 66 luka-luka.  

Lusinan ambulans bergegas ke tempat kejadian di provinsi selatan Sohag. Sedikitnya 50 orang terluka dipindahkan ke empat rumah sakit terdekat. 

Baca Juga

Otoritas Kereta Api Mesir mengatakan, kecelakaan itu terjadi ketika seseorang mengaktifkan rem darurat kereta penumpang yang sedang menuju ke kota Mediterania, Alexandria. 

Keputusan itu tersebut menyebabkan kereta berhenti tiba-tiba dan ditabrak dari belakang oleh kereta lain yang datang. Tabrakan tersebut menyebabkan dua gerbong dari kereta pertama terjungkal. 

Media lokal menayangkan video dari tempat kejadian yang menunjukkan gerbong terbalik dengan penumpang terjebak di dalam dan dikelilingi puing-puing. Beberapa korban terlihat tidak sadarkan diri, sementara yang lain terlihat berdarah.  

Sistem perkeretaapian Mesir memiliki sejarah peralatan yang dirawat dengan buruk dan manajemen yang buruk. Angka resmi menunjukkan bahwa 1.793 kecelakaan kereta terjadi pada 2017 di seluruh negeri. 

Pada 2018, sebuah kereta penumpang tergelincir di dekat kota selatan Aswan, melukai sedikitnya enam orang dan mendorong pihak berwenang untuk memecat kepala perkeretaapian negara itu. 

Pada tahun yang sama, Presiden Abdel-Fattah el-Sissi mengatakan, pemerintah kekurangan sekitar 250 miliar pound Mesir untuk merombak sistem rel yang rusak. 

El-Sissi berbicara sehari setelah kereta penumpang bertabrakan dengan kereta kargo, menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk seorang anak-anak. 

Setahun sebelumnya, dua kereta penumpang bertabrakan di luar kota pelabuhan Mediterania di Alexandria, menewaskan 43 orang. Pada 2016, setidaknya 51 orang tewas ketika dua kereta komuter bertabrakan di dekat Kairo. 

Kecelakaan kereta api paling mematikan di Mesir terjadi pada 2002. Ketika itu lebih dari 300 orang tewas saat kebakaran meletus dalam kereta cepat yang melakukan perjalanan dari Kairo ke Mesir selatan.  

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement