Ahad 28 Mar 2021 15:35 WIB

Pemerintah Terus Kejar Jaringan Pelaku Bom Gereja Makassar

Jaringan pelaku bom gereja Makassar terus dikejar pemerintah.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Pemerintah Terus Kejar Jaringan Pelaku Bom Gereja Makassar. Foto:   Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemerintah Terus Kejar Jaringan Pelaku Bom Gereja Makassar. Foto: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah meminta masyarakat untuk tenang dalam menyikapi kasus dugaan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemerintah menyatakan akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya, yang sementara sudah ditemukan potongan-potongan tubuhnya di sekitar lokasi ledakan.

"Terkait dengan terjadinya bom di Makassar diharapkan masyarakat tenang. Aparat sudah mengamankan lokasi dan sekitarnya," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, lewat akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, dikutip Ahad (28/3).

Mahfud mengatakan, berdasarkan informasi awal yang ia dapatkan, ledakan yang terjadi sekira pukul 10.30 WITA itu merupakan ledakan yang disebabkan oleh bom bunuh diri. Menurut dia, aparat keamanan sudah menemukan potongan-potongan tubuh satu orang pelaku dan sepeda motor yang dipakai untuk beraksi.

"Sekarang sedang dilakukan pendalaman terhadap jaringan pelaku. Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut," kata Mahfud.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu menyatakan, pemerintah akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya. Pemerintah juga meminta semua pihak yang mengetahui ataupun mencurigai sesuatu yang terkait dengan peristiwa tersebut untuk menginformasikannya ke aparat terkait.

Baca juga : JK Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku Bom di Makassar

"(Pemerintah) akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan para pelakunya. Jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu yang terkait dengan peristiwa tersebut harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat yang terkait," ujar dia.

Sementara itu, Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Agus Andriyanto, mengatakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 ikut menangani kasus ledakan di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka akan bertugas sebagaimana tugas dan fungsinya dalam penanganan teroris.

"Pasti back up yang dilakukan Densus 88 karena tugas dan fungsi mereka penanganan teroris," ujar Agus saat dikonfirmasi, Ahad (28/3).

Agus menjelaskan, selain Densus 88, tim dari Inafis Polri juga membantu tim Inafis Polda Sulsel. Tim Inafis diterjunkan untuk mengidentifikasi terduga pelaku bom bunuh diri dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kasus itu. Kemudian, pihaknya juga menurunkan tim untuk membantu penanganan kasus yang terjadi sekitar 10.30 WITA tersebut.

"Dari Pidum Khusus Penanganan Kejahatan Antarwilayah juga ikut membackup penanganan kasus tersebut," terang dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Zulfan, mengonfirmasi adanya ledakan di Gereja Katedral Makassar, Sulsel. Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, ada korban jiwa dari ledakan tersebut.

Baca juga : Atas Nama DMI, JK Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri Makassar

"Ya, betul. Sementara saya lagi menuju ke sana ya," jelas Zulfan saat dikonfirmasi, Ahad (28/3).

Zulfan menerangkan, berdasarkan informasi yang ia dapatkan, ada korban jiwa dari ledakan tersebut. Namun, dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut lagi perihal kejadian yang terjadi sekira pukul 10.20 WITA tersebut.

"Informasinya ada yang meninggal dunia. Belum tahu (lebih lanjut)," kata dia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement