Senin 29 Mar 2021 15:53 WIB

Warga Bandung Diimbau Waspada di Musim Pancaroba

Potensi bencana banjir, longsor dan pohon tumbang dapat saja terjadi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan / Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah warga membersihkan puing reruntuhan bangunan pascabencana angin puting beliung di Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (29/3). Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, sebanyak 298 rumah, satu kantor desa, satu masjid, dua sekolah dan lahan pertanian di dua desa terdampak bencana angin puting beliung yang terjadi pada Ahad (28/3). Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga membersihkan puing reruntuhan bangunan pascabencana angin puting beliung di Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (29/3). Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, sebanyak 298 rumah, satu kantor desa, satu masjid, dua sekolah dan lahan pertanian di dua desa terdampak bencana angin puting beliung yang terjadi pada Ahad (28/3). Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga Bandung diimbau waspada dan lebih berhati-hati di musim peralihan atau pancaroba saat ini. Sebab potensi bencana banjir, longsor dan pohon tumbang dapat terjadi. Terlebih saat ini kondisi pandemi Covid-19 masih terjadi di masyarakat.

"Kondisi alam begini kewaspadaan adalah keniscayaan. Misalnya berteduh di pohon yang kita ragu hindari apalagi di masa pandemi kurangi mobilitas," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, Senin (29/3).

Baca Juga

Ia mengaku sudah meminta dinas terkait untuk mendata pohon-pohon di Kota Bandung yang rawan tumbang. Hal itu terkait dengan sering terjadi pohon tumbang di Kota Bandung saat hujan deras.

"Kita sudah minta ke DPKP3 sejak lama pohon itu disensus itu artinya secara keilmuan orang dibidangnya akan tahu apakah pohon dibidangnya apakah masih layak atau tidak ya. Kan itu ada ilmunya kalau sudah tidak layak tidak ada alasan lain dipapas atau dipotong," katanya.

Ia menuturkan, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pohon tumbang dan berpotensi menyebabkan terdapat korban. Pihak dinas terkait harus segera mendata dan mengecek pohon yang rawan.

Ema mengatakan masyarakat pun tidak perlu segan untuk mengajukan permohonan pemotongan pohon yang berpotensi tumbang. Pihaknya berupaya memperhatikan hal tersebut untuk jauh lebih diperhatikan. 

Hujan deras yang terjadi di Kota Bandung, Ahad (28/3) sore menyebabkan sejumlah pohon tumbang di wilayah Jalan Dipatiukur dan Jalan Sersan Bajuri dan menimpa pengendara motor sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Selain itu, belasan kios mengalami kerusakan akibat dampak tersebut.

Kasie Rescue Damkar Kota Bandung, Yogi Mamesa mengatakan pohon Angsana berdiameter 50 cm dan tinggi 8 meter serta pohon Flamboyan berdiameter 40 cm dan tinggi 6 meter tumbang di Jalan Dipatiukur, Ahad (28/3) sore. Pohon tumbang tersebut membuat pengendara motor jatuh. 

"Sekitar pukul 15.50 Wib, menurut saksi terjadi hujan deras yang mengakibatkan pohon tumbang dan mengakibatkan pemotor terjatuh, menimpa 5 motor dan 7 kios," ujarnya, Ahad (28/3).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement