Selasa 30 Mar 2021 12:05 WIB

Mandiri dengan Tempe Santri

Selain harganya yang murah, tempe santri ini dapat langsung dikonsumsi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah santri membuat tempe di Pondok Pesantren Sirajussa
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah santri membuat tempe di Pondok Pesantren Sirajussa

IHRAM.CO.ID, DEPOK -- Produk tempe dengan nama Tempe santri kini tengah diminati banyak orang khususnya bagi warga di sekitar Kecamatan Limo, kota Depok. Tempe yang satu ini berbeda dengan tempe-tempe yang dijual dipasaran pada umumnya. Selain harganya yang murah, tempe santri terbuat dari kedelai berkualitas dan dapat langsung dikonsumsi.

Tempe santri adalah produk buatan para santri Pondok Pesantren Sirajusa'adah. Menurut pengasuh Pesantren Sirajusa'adah, KH. Abdurrahman produksi tempe santri baru dimulai enam bulan. Namun demikian pasarnya dapat berkembang sangat cepat. Ini karena kualitas tempe yang baik serta harganya yang mampu bersaing dipasaran. Bahkan para santri pesantren Sirajusa'adah pun kini sampai kewalahan menerima pesanan dari masyarakat.

Proses pembuatan hingga pemasaran dilakukan oleh beberapa santri senior atau yang sudah duduk di bangku kuliah. Kiai Abdurrahman mempercayakan manajemen produksi tempe santri kepada seorang alumninya. Sementara santri tingkat Sekolah Menengah dan Atas baru diajarkan pengenalan kewirausahaan tempe. Kiai Abdurrahman menjelaskan kesuksesan usaha tempe santri tak lepas dari kegigihan para santri Ponpes Sirajusa'adah.  

Pada awalnya, kiai Abdurrahman beserta santrinya belajar lewat YouTube tentang cara memproduksi tempe. Mereka pun sempat beberapa kali gagal dalam percobaan membuat tempe. Hingga akhirnya para santri Sirajusa'adah pun berhasil menemukan konsep yang berbeda dengan tempe biasanya.  

Kiai Abdurrahman menjelaskan dalam pembuatan tempe santri, kedelai premium terbaik yang dipilih terlebih dulu dihilangkan dihilangkan kotorannya untuk selanjutnya direndam. Ada dua kali proses perendaman dan perebusan dalam produksi tempe santri sehingga tempe pun dapat dikonsumsi meski belum digoreng.

Memang jangkauan pasarnya baru sebatas Kecamatan Limo. Tetapi para santri mampu memproduksi 2 kwintal perharinya. Bahkan sejumlah lembaga dan Pesantren lainnya pun kerap memesan tempe santri dari Pesantren Sirajusa'adah. Untuk harga satu bungkus tempe santri dibandrol dengan harga Rp 6 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement