Selasa 30 Mar 2021 21:59 WIB

Israel Buka Kembali Perbatasan Taba, Pertama Sejak Pandemi

Perbatasan Taba memisahkan negara tersebut dengan Mesir.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Israel Buka Kembali Perbatasan Taba, Pertama Sejak Pandemi. Tentara Israel di perbatasan. Ilustrasi
Foto: AP/Patrick Semansky/AP POOL
Israel Buka Kembali Perbatasan Taba, Pertama Sejak Pandemi. Tentara Israel di perbatasan. Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel telah membuka kembali pos perbatasan Taba yang memisahkan negara tersebut dengan Mesir yang telah ditutup selama pandemi Covid-19. Pembukaan ini akan memungkinkan wisatawan dalam jumlah terbatas untuk menyeberang ke semenanjung Sinai untuk liburan Paskah.

Dilansir dari Al Arabiya, Selasa (30/3), kebijakan tersebut adalah langkah terbaru menuju keadaan normal bagi Israel. Israel hingga kini telah memvaksinasi penuh lebih dari setengah dari sekitar 9,3 juta penduduknya untuk virus corona. Ini merupakan tindakan vaksinasi per kapita tercepat di dunia.

Baca Juga

Sejak pembukaan perbatasan sejak 30 Maret hingga 12 April, sebanyak 300 orang Israel akan diizinkan melalui Taba di Laut Merah setiap hari. Namun, untuk bisa menyeberang, setiap orang harus divaksin terlebih dahulu atau sudah pulih dari Covid-19. Tes laboratorium negatif corona juga diperlukan untuk melewati perbatasan ini.

Semenanjung Sinai Mesir adalah tempat liburan populer bagi orang Israel, terutama selama liburan Paskah yang dimulai pada akhir pekan, tetapi pandemi telah memaksa penutupan Taba sejak Maret 2020. Lokasi wisata Taba juga merupakan tempat wisata terkenal yang sering dikunjungi, seperti Benteng Salahuddin di tengah teluk perbatasan, suasana perkampungan Arab Badui, pemandian Fir’aun, serta wisata ke gua dan relief lembah di gunung sekitar Taba, lokasi penyelaman, Pelabuhan Taba ke Aqaba dan banyak lainnya.

Peluncuran vaksinasi Israel diklaim telah berhasil melawan virus. Jumlah kasus virus corona yang serius, yang mencapai 800 pada akhir bulan lalu, telah turun menjadi 467, menurut Kementerian Kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement