Rabu 31 Mar 2021 18:50 WIB

Suu Kyi Dilaporkan dalam Keadaan Sehat

Sidang berikut Suu Kyi dijadwalkan Kamis.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Suu Kyi Dilaporkan dalam Keadaan Sehat. Warga negara Myanmar yang tinggal di Thailand memegang foto pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi saat mereka melakukan protes di depan Kedutaan Besar AS di Bangkok, Thailand, Kamis, 18 Februari 2021. Mereka menyerukan kepada pemerintah AS untuk mengambil tindakan lebih lanjut. kudeta 1 Februari dan menekan pemerintah Myanmar untuk membebaskan pemimpin negara Suu Kyi.
Foto: AP/Sakchai Lalit
Suu Kyi Dilaporkan dalam Keadaan Sehat. Warga negara Myanmar yang tinggal di Thailand memegang foto pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi saat mereka melakukan protes di depan Kedutaan Besar AS di Bangkok, Thailand, Kamis, 18 Februari 2021. Mereka menyerukan kepada pemerintah AS untuk mengambil tindakan lebih lanjut. kudeta 1 Februari dan menekan pemerintah Myanmar untuk membebaskan pemimpin negara Suu Kyi.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi, dilaporkan dalam keadaan sehat saat pertemuan melalui video pada Rabu (31/3) waktu setempat. Hal itu dikatakan salah satu pengacaranya.

Pengacara Min Min Soe mengatakan, Suu Kyi ingin bertemu pengacara secara langsung. Dia mengatakan, Suu Kyi tidak setuju berdiskusi secara luas melalui video di hadapan polisi.

Baca Juga

"Amay terlihat sehat, kulitnya bagus," kata Min Min Soe, menggunakan istilah sayang yang berarti 'ibu' untuk merujuk pada Suu Kyi.

Hanya kasus hukum terhadapnya yang diajukan sejak kudeta yang dibahas selama konferensi video. Suu Kyi (75 tahun) ditangkap pada hari yang sama ketika militer merebut kekuasaan.

Suu Kyi menghadapi sejumlah dakwaan termasuk mengimpor enam radio genggam secara ilegal dan melanggar protokol virus corona. Militer juga menuduhnya melakukan penyuapan dalam dua konferensi pers baru-baru ini.

Pengacaranya mengatakan, tuduhan itu dibuat-buat dan menganggap tuduhan penyuapan sebagai lelucon. Sidang berikutnya dalam kasusnya adalah pada Kamis.

Militer merebut kekuasaan dengan mengatakan pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi adalah penipuan. Komisi pemilihan mengatakan pemungutan suara itu adil.

Penerapan kembali kekuasaan militer setelah satu dekade langkah tentatif menuju demokrasi telah memicu oposisi yang tak henti-hentinya. Menurut tim pemantau lokal, The Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) mencatat, setidaknya 521 warga sipil telah tewas dalam gelombang protes, 141 di antaranya pada Sabtu tewas dalam hari paling berdarah dari kerusuhan.

https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN2BN0BB

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement