Kamis 01 Apr 2021 00:32 WIB

Legislator: Pencegahan Aksi Terorisme Harus Secara Masif

Keberhasilan menangkap tokoh-tokoh kelompok mereka tidak mematikan gerakannya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
I Wayan Sudirta
Foto: ROL/Fian Firatmaja
I Wayan Sudirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta, mengatakan, pencegahan terhadap aksi jaringan terorisme harus dilakukan secara masif dan melibatkan seluruh elemen bangsa. Dia melihat, keberhasilan menangkap tokoh-tokoh kelompok mereka tidak serta merta mematikan gerakannya.

"Hanya saja sekali menurut saya, yang terpenting adalah pencegahan terhadap aksi jaringan terorisme ini harus dilakukan secara masif dan melibatkan seluruh elemen bangsa dan tokoh-tokoh masyarakat," ujar Wayan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/3).

Dia mengatakan, jaringan terorisme merupakan jaringan yang hidup dengan sel yang kuat. Jaringan itu, kata dia, masuk melalui doktrinasi secara kuat dan terselubung. 

Menurut Wayan, keberhasilan menangkap tokoh-tokoh mereka tidak serta merta mematikan gerakannya. Untuk itu, tindakan pencegahan tetap harus dijadikan program nomor satu untuk menghadapinya.

"Terorisme itu ancaman luar biasa dalam kehidupan berbangasa dan bernegara untuk itu diperlukan langkah-langkah pencegahan dengan program yang luar biasa juga," kata dia.

Baca juga : Surat Wasiat Wanita yang Serang Mabes Polri Sebut Nama Ahok

Dia menjelaskan, Komisi III DPR telah memberikan dukungan terhadap program pemberantasan teorisme dengan menaikan jumlah anggaran bagi BNPT pada tahun 2021. Pada tahun 2020 BNPT memiliki anggaran sebesar Rp 516 miliar. Sedangkan untuk tahun 2021 Komisi III telah menyetujui kenaikan anggaran BNPT sebesar Rp 515,9 miliar dengan ajuan tambahan Rp 304,7 miliar.

"Dukungan komisi III diantaranya dilakukan untuk program peningakatan sistem teknologi dan informasi sebagai upaya optimalisasi bagi BNPT dalam program memberantas terorisme," jelas dia.

Terkait kinerja BNPT, Wayan menilai, program kerja mereka sudah cukup baik, namun masih perlu lebih dioptimalkan. Saat ini, kata dia, BNPT mulai memanfaatkan media digital untuk menyebarkan konten-konten yang mengedukasi masyarakat terkait radikalisme.

"Kemudian juga ada peningkatan teknologi informasi pusat analisis dan pengendalian krisis. Kedua hal ini sudah mengcover sisi pencegahan dan pengungkapan," ungkap dia.

Wayan juga mengungkapkan, evaluasi terhadap program dan rencana strategis yang sedang dan akan dilakukan harus menjadi perhatian semua pihak. Parameter yang jelas dan terukur harus sama-sama dierapkan dalam melakukan evaluasi terhadap hal tersebut.

"Secara umum sebenarnya negara sudah membuktikan komitmennya dalam upaya memberantas terorisme dengan anggaran yang dinilai cukup dengan sesuai dengan program yang telah diajukan," kata dia.

Baca juga : Detik-Detik Insiden Penembakan di Mabes Polri

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement