Jumat 02 Apr 2021 09:18 WIB

Warga Australia Belanja Sampai Dua Miliar Tanaman

Saat Pandemi COVID-19 Warga Australia Belanja Sampai Dua Miliar Tanaman

Rep: Jeremy Story Carter/ Red:
Saat Pandemi COVID-19 Warga Australia Belanja Sampai Dua Miliar Tanaman
Saat Pandemi COVID-19 Warga Australia Belanja Sampai Dua Miliar Tanaman

Warga Australia membeli tanaman yang jauh lebih banyak dari biasanya dengan total nilai belanja mencapai lebih dari Rp2,6 triliun untuk lebih dari 2 miliar tanaman.

Selama 'lockdown', jumlah penjualan tanaman untuk di dalam ruangan ditemukan meningkat sebanyak sembilan persen.

Setelah peristiwa 'panic buying' atau pembelian besar-besaran di awal 'lockdown'  untuk kebutuhan dasar, seperti tisu toilet dan pasta, penjualan tanaman sayuran juga naik sebanyak 27 persen di Australia. 

Secara umum, menurut angka yang dikeluarkan oleh Statisik Industri Tanaman Hias, penjualan tanaman baik dari tempat pembibitan hingga di toko-toko naik sebanyak 10 persen.

Secara keseluruhan, laporan tersebut mencatat kenaikan penjualan sebesar A$200 juta, atau lebih dari Rp200 miliar.

Sementara total nilai belanja tanaman sebesar Rp2,6 triliun juga termasuk oleh proyek pemerintah untuk tempat-tempat umum.

Kecenderungan pembelian tanaman ini diperkirakan akan terus berlangsung mengingat warga Australia masih akan terus melanjutkan pola bekerja dari rumah.

Laporan terpisah yang dibuat oleh 'Plant Life Balance' menunjukkan sebagian besar mereka yang disurvei berencana untuk menanam sendiri tanaman yang bisa dimakan dan tanaman untuk dalam ruangan lebih banyak lagi di tahun 2021.

Prospek cerah industri tanaman

Data dari Greenlife, yang dikumpulkan setelah melakukan wawancara terhadap 300 penjual tanaman, menunjukkan pembatasan aktivitas warga karena COVID-19 bukan satu-satunya alasan mengapa lebih banyak orang mendatangi penjual tanaman.

Permintaan global yang tinggi,  juga minat lokal membeli berbagai tanaman holtikultur, menyebabkan meningkatnya penjualan tanaman selama tiga tahun berturut-turut.

Direktur Eksekutif 'Greenlife Industry Australia', Peter Vaughan mengatakan meski musim kemarau menyongsong, ditambah adanya pembatasan penggunaan air, kebakaran hutan dan badai topan, industri ini mengalami peningkatan penjualan selama tiga tahun terakhir.

Peter memuji kemampuan para penjual tanaman yang dikenal dengan istilah 'nursery' di Australia untuk memenuhi permintaan.

Ia menambahkan sebuah survei juga menunjukkan pentingnya industri penjual tanaman, karena telah memberi sumbangan kepada sektor pertanian dan ekonomi secara keseluruhan.

Industri holtikultur Australia  mempekerjakan sekitar 23 ribu orang di seluruh Australia, dengan sekitar 1.600 bisnis yang ada.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari berita di ABC News

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement