Kamis 01 Apr 2021 21:30 WIB

Forkopimda Surabaya Pastikan Keamanan Gereja Saat Paskah

Pengamanan gereja-gereja di Surabaya telah diperketat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Forkopimda Surabaya Pastikan Keamanan Gereja Saat Paskah (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Forkopimda Surabaya Pastikan Keamanan Gereja Saat Paskah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya berkeliling mengecek pengamanan gereja-gereja di Kota Pahlawan, Kamis (1/4). Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, kegiatan yang digelar dimaksudkan untuk memastikan umat kristiani di Surabaya dapat menjalankan ibadah paskah dengan aman dan lancar.

Di antara gereja-gereja yang menjadi sasaran patroli di antaranya Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Sawahan Surabaya. Lalu Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen Surabaya, Gereja Katolik Kristus Raja, di Jalan Residen Sudirman, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya.

Eri memastikan, pengamanan gereja-gereja di Surabaya telah diperketat. Bahkan, personel gabungan dari Kepolisian, TNI, Linmas, hingga Satpol PP, sejak pagi telah disiagakan untuk memastikan ibadah paskah berjalan aman dan lancar.

"Insya Allah keamanannya sudah terjaga. Dan Alhamdulillah, Pak Kapolres tadi pagi sudah memerintahkan pasukannya untuk mengecek semua keamanan di seluruh gereja," kata Eri.

Eri mengatakan, pengecekan yang dilakukan bersama Forkopimda ini, tak hanya melihat dari segi keamanan di dalam gedung. Namun, pengecekan juga dilakukan di lokasi titik parkir hingga penerapan protokol kesehatan pada masing-masing gereja. Pihaknya berharap, Surabaya tetap menjadi kota yang aman dan nyaman untuk beribadah.

"Kita pantau keamanannya, bagaimana parkirnya, bagaimana protokol kesehatannya. Karena bagaimanapun, kami berharap betul Surabaya ini menjadi kota yang aman dan nyaman untuk beribadah," ujarnya.

Dari hasil pantauan, kata Eri, gereja-gereja di Surabaya telah disiplin menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, pihak gereja membatasi jumlah jamaat yang datang ke lokasi. Salah satunya adalah Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, di Jalan Kepanjen Surabaya.

"Tadi disampaikan, protokol kesehatannya tetap dijalankan. Jadi yang semula 2000 kalau normal, sekarang cukup 375 jamaat. Sehingga gereja tetap menjalankan ibadah, tetapi tetap menjalankan dan memperketat protokol kesehatannya," kata dia.

Eri menegaskan, Forkopimda Surabaya bakal terus bersinergi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat beribadah. Eri berpesan kepada seluruh umat Kristiani di Surabaya agar tidak takut datang beribadah ke gereja. Bagi dia, doa dan ibadah adalah pertolongan yang paling ampuh untuk menyelamatkan manusia dari marabahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement