Kamis 01 Apr 2021 23:12 WIB

Dinasti Abbasiyah Rintis Proyek Air Bersih untuk Jamaah Haji

Di masa Abbasiyah, upaya itu dirintis oleh istri Khalifah Harun al-Rasyhid

Rep: Idealisa Masyrafina./ Red: Agung Sasongko
Jalur Zubaida mewakili nilai sejarah yang besar sebagai jalur dan jalur utama untuk ziarah dan perdagangan sejak awal Islam.
Foto: Arab News
Jalur Zubaida mewakili nilai sejarah yang besar sebagai jalur dan jalur utama untuk ziarah dan perdagangan sejak awal Islam.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan air bersih sangat dibutuhkan para jamaah calon haji yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia Islam. Karenanya, kehadiran proyek air bersih menjadi strategis.

Di masa Abbasiyah, upaya itu dirintis oleh istri Khalifah Harun al-Rasyhid,  Zubayda binti Mansur. Pada beberapa kesempatan, ia sering mendampingi suaminya menempuh perjalanan ke luar negeri, termasuk menunaikan ibadah haji ke Makkah dan Madinah.

Baca Juga

Sejarawan Ibnu al-Jawzi menuliskan dalam catatannya. Setelah peristiwa yang menyentuh itu, Zubayda meminta sejumlah insinyur menggelar studi. Mereka diminta merancang cara bagaimana agar jamaah mudah mendapatkan air bersih tanpa mengeluarkan banyak uang saat mereka meniti perjalanan menuju Makkah.

Tak lama, mereka kembali dengan membawa laporan kepada Zubayda. Laporan itu menguraikan sangat sulit mewujudkan permintaan istri sang khalifah itu. Sebab, perlu penggalian saluran di bawah cadas. Selain itu, untuk mengalirkan air, harus membangun saluran sepanjang lereng dengan jarak lebih dari sepuluh mil atau 16,090 km.

Sejarawan Ibnu al-Jawzi kembali menyingkapkan hal luar biasa dalam tulisannya. Ia mengatakan, berdasarkan catatan para akuntan Zubayda, sebanyak 54 juta dinar, dikeluarkan untuk mendanai proyek itu. Para sejarawan lain juga melontarkan kekaguman atas apa yang dilakukan Zubayda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement