Kamis 01 Apr 2021 23:30 WIB

PPKM Mikro Diyakini Hidupkan Semangat Gotong Royong

PPKM Mikro diyakini dapat menghidupkan kembali budaya gotong-royong masyarakat

Sejumlah kendaraan  melintasi jalan Sudirman, Jakarta, Ahad (28/3/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga 5 April 2021.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Sejumlah kendaraan melintasi jalan Sudirman, Jakarta, Ahad (28/3/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperpanjang masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga 5 April 2021.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diyakini dapat menghidupkan kembali budaya gotong-royong masyarakat dalam menanggulangi pandemi covid-19.

Koordinator Tim Supervisi PPKM Skala Mikro, Koesmedi Priharto mengatakan penanggulangan pandemi dalam PPKM Mikro tidak hanya kewenangan tenaga kesehatan, namun seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga

"Makanya ada PPKM Mikro di tingkat desa dan kampung, untuk kota, dengan partisipasi masyarakat guna menghidupkan gotong-royong yang selama ini kita tinggalkan," ujar Koesmedi dalam gelar wicara di Graha BNPB Jakarta, Kamis (1/4).

Ketua Subbidang Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 itu mengatakan dengan adanya PPKM Mikro, dimana pengaturan protokol kesehatan menjadi lebih kecil di tingkat desa dan kelurahan, monitoring oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di daerah menjadi lebih mudah.

Selain itu, program-program pencegahan COVID-19 dapat dipantau dan dikontrol langsung oleh pengurus Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) hingga tingkat Kelurahan.Misalnya, jika ada sebuah daerah dikatakan dalam zona oranye dan diperlukan untuk karantina wilayah, dapat dilakukan dengan pendekatan khusus pada masyarakat agar wilayah mereka mau dilakukan karantina di tingkat terkecil.

Koesmedi mencontohkan sejumlah inovasi yang dilakukan masyarakat dalam gotong-royong selama PPKM Mikro, yakni menyediakan tempat isolasi mandiri bagi pasien maupun penyediaan dari pemerintah daerah setempat hingga menyediakan lumbung pangan cadangan untuk penanganan COVID-19.

"Ketika ada yang kena, masyarakat membuat dapur umum. Masyarakat yang memasak, karena sudah ada lumbung pangan, yang karantina dikirimi makanan yang telah matang. Dengan menghidupkan gotong royong kita akan tahu cara mengasihi sesama," ujar dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement