Sabtu 03 Apr 2021 03:51 WIB

Normalisasi Hubungan dengan Israel Untungkan Timteng?

Menlu Saudi: Normalisasi Hubungan dengan Israel Untungkan Timteng

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Subarkah
demonstrasi hubungan Arab - Israel.
Foto: dw.com
demonstrasi hubungan Arab - Israel.

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan, kesepakatan yang potensial terkait normalisasi hubungan antara Saudi dan Israel dapat membawa keuntungan bagi Timur Tengah. Namun, hal itu tergantung pada proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Normalisasi status Israel di kawasan ini akan membawa manfaat luar biasa bagi kawasan secara keseluruhan. Ini akan sangat membantu secara ekonomi, sosial dan keamanan," kata Pangeran Faisal dilansir dari Arab News, Sabtu (3/4).

Meski demikian, dia menambahkan, kesepakatan potensial itu hanya akan mungkin terjadi jika ada progres menuju perdamaian antara Israel dan Palestina, di mana Palestina diberi kedaulatan sebagai negara berdasarkan perbatasan tahun 1967. Namun dia belum bisa memastikan apakah Saudi dan Israel akan bersepakat untuk menormalisasi hubungan.

"Saya tidak tahu apakah (kesepakatan itu) akan segera terjadi. Ini sangat tergantung kemajuan proses perdamaian. Kesepakatan normalisasi di atas meja telah dibahas sejak 2002 yang disebut rencana perdamaian Arab," tuturnya.

"Dan bahkan sebelum itu kami memiliki inisiatif Fez, yang dipresentasikan oleh Kerajaan Saudi pada 1982 dan mengedepankan prospek normalisasi yang penuh dan lengkap dengan Israel sebagai imbalan atas penyelesaian yang adil pada masalah Palestina," ujarnya.

Menurut Pangeran Faisal, saat ini normalisasi di kawasan hanya bisa berhasil jika masalah Palestina diatasi dan jika negara Palestina dapat terwujud sesuai kesepakatan 1967. Kesepakatan ini sendiri membuat Palestina bermartabat dan mendapatkan hak-haknya.

"Jika kita dapat menemukan jalan menuju itu, maka saya pikir kita dapat melihat Kawasan yang jauh lebih aman dan lebih makmur di mana semua orang dapat berkontribusi untuk kesuksesannya, termasuk Israel," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement