Ahad 04 Apr 2021 00:11 WIB

Wakaf Salman Bina 500 UMKM Agar Buat Produk dengan Halal

UMKM yang dibina tersebut setiap pekan harus mengikuti kelas selama 3 bulan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakaf Salman bina 500 UMKM agar membuat produk dengan halal.
Foto: Istimewa
Wakaf Salman bina 500 UMKM agar membuat produk dengan halal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat halal dan Wakaf Salman ITB memiliki tugas untuk membina Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM). Menurut Direktur Wakaf Salman, M  Khirzan N Noe'man, awalnya ada 1.500 UMKM yang mendaftar untuk pembinaan produk halal, tapi yang aktif hanya 500 UMKM. 

"Jadi yang sudah kami lakukan pembinaan produk halalnya ada 500 UMKM," ujar Khirzan usai Acara Grand Opening UMKM binaan Wakaf Salman, Sabtu (3/4).

Khirzan menjelaskan, UMKM yang dibina tersebut setiap pekan harus mengikuti kelas selama 3 bulan. Yakni dari mulai bagaimana memproduksi menggunakan bahan-bahan halal sampai menyiapkan peralatannya seperti apa.

"Setelah dibina bagaimana mengolah produk halal kan mereka minimal sudah paham soal produk halal jadi saat sertifikat halal sudah lancar," katanya. 

 

Khirzan mengaku, pembinaan itu belum sampai ke sertifikasi halalnya karena prosesnya panjang dan mahal. "Kami tanggung jawab membina. Kalau proses sertifikasinya banyak yang memberikan dana karena cukup mahal," katanya.

Khirzan menjelaskan, di tengah kondisi meningkatnya angka pengangguran akibat pandemi. Wakaf Salman menunjukan aksi nyata untuk mengatasi masalah tersebut. Puncaknya adalah pelaksanaan Grand Opening UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) binaan Wakaf Salman ITB. Acara ini adalah salah satu realisasi dari program 1000 UMKM.

Program 1.000 UMKM, kata dia, merupakan program kerja sama antara Wakaf Salman dan UMKM di Indonesia, yang sekaligus melancarkan upaya pemberdayaan UMKM. Yakni, mulai dari pengadaan modal, pengembangan sumber daya manusia, sampai ekspansi usaha. 

"Program 1000 UMKM bertujuan memajukan UMKM Indonesia dan membawa misi untuk memberdayakan pelaku usaha mikro," katanya.

Wakaf Salman, kata dia, sebagai salah satu lembaga yang bersedia menjadi pengelola UMKM produktif melalui program 1000 UMKM. Di mana dana atau penghimpunan yang didapatkan akan dialokasikan untuk pengembangan wakaf produktif. 

Oleh karena itu, kata dia, Wakaf Salman mencari UMKM yang potensial untuk dikembangkan dengan syarat sudah memiliki target pasar, tersusun manajemennya, sudah cukup lama dalam berwirausaha, dan sangat butuh untuk dikembangkan dengan baik. 

"Setelah itu, Wakaf Salman akan melakukan kesepakatan tertulis," katanya.

Menurut Khirzan, kesepakatan antara Wakaf Salman dan UMKM binaan meliputi kerja sama mempromosikan usaha juga memberikan literasi wakaf produktif kepada UMKM lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement