Ahad 04 Apr 2021 08:35 WIB

Sandiaga Upayakan Percepatan Vaksinasi 19 Ribu Pekerja Film

Ditargetkan pelaksanaan vaksinasi tersebut bisa berjalan pada bulan April.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.
Foto: Dok. Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pihaknya akan berupaya melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku ekonomi kreatif di bidang film. Ini sebagai salah satu upaya mempercepat pemulihan sektor perfilman tanah air.

"Pertama adalah vaksinasi, kita terus melakukan koordinasi agar para pekerja film ini bisa mendapat prioritas vaksinasi," kata Sandiaga dalam pernyataan diterima Republika.co.id, Ahad (4/4).

Baca Juga

Pihaknya mengatakan, telah melakukan pendataan para pelaku ekonomi kreatif, termasuk di sektor perfilman sebagai basis data untuk vaksinasi. Hingga saat ini sudah terkumpul data sebanyak 21.558 dari 5 subsektor ekonomi kreatif dan bidang MICE yang nantinya akan dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga lain dan diharapkan dapat segera mendapat jatah alokasi vaksin.

Dari jumlah tersebut, khusus untuk pelaku di sektor film, tv dan bioskop, terdata sebanyak 19.811 pelaku.

Ditargetkan pelaksanaan vaksinasi tersebut bisa berjalan pada bulan ini, meski sebagian pekerja film saat ini juga sudah ada yang mendapat vaksinasi melalui berbagai program vaksinasi di daerah.

"Itu target yang kami ingin capai untuk dapat diberikan prioritas khusus, karena mereka ini adalah garda depan atau frontliner. Untuk itu kita akan terus berkolaborasi dengan insan perfilman," kata Sandiaga.

Bersama berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, pihaknya juga menjalankan gerakan Kembali ke Bioskop yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menonton film tanah air.

Sebelumnya Kemenparekraf telah merilis panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) untuk sektor bioskop. Bersama industri Kemenparekraf/Baparekraf juga telah menjalankan simulasi.

"Gerakan tersebut sudah tereksekusi di beberapa daerah dimana bioskop sudah kembali dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin seperti di Surabaya, Jakarta, Solo. Tapi ke depan akan terus kita tingkatkan," ujarnya.

Menparekraf juga tengah mengkaji berbagai stimulus yang dapat diberikan kepada insan perfilman mulai dari sisi produksi, distribusi hingga pemasaran bersama dengan industri agar benar-benar dapat memberikan dorongan yang tepat manfaat dan tepat sasaran.

Sebagai catatan, kontribusi sektor industri film terhadap PDB nasional sebesar Rp 15 triliun pada 2019. Sektor industri film juga memberikan multiplier effect yang tinggi karena ada lebih dari 2.500 jenis usaha yang terlibat dalam satu film mulai dari produksi hingga distribusi.

"Kita juga ingin ada satgas anti pembajakan. Langkah-langkah ini akan terus kita jalankan berkolaborasi dengan industri karena pemerintah yakin betul bahwa yang lebih tahu akan kebutuhan adalah industri sendiri," kata Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement