Senin 05 Apr 2021 09:58 WIB

BI Prediksi Ekonomi Digital Tumbuh 2 Digit Tahun Ini

E-commerce bisa tumbuh 33 persen pada 2021.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Konsumen menunjukkan aplikasi belanja online melalui gawai di Jakarta, Rabu (16/9). Bank Indonesia (BI) prediksi ekonomi digital Indonesia tumbuh dua digit pada tahun ini.
Foto: PUSPA PERWITASARI/ANTARA
Konsumen menunjukkan aplikasi belanja online melalui gawai di Jakarta, Rabu (16/9). Bank Indonesia (BI) prediksi ekonomi digital Indonesia tumbuh dua digit pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) prediksi ekonomi digital Indonesia tumbuh dua digit pada tahun ini. Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan sejumlah kenaikan terjadi di sektor e-commerce, uang elektronik, juga digital banking.

"Dengan langkah-langkah sinergi yang kuat perkembangan digital ekonomi bisa semakin kuat," katanya dalam pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Senin (5/4).

Baca Juga

Perry mengatakan, e-commerce bisa tumbuh 33 persen pada 2021 dari Rp 253 triliun pada 2020 menjadi Rp 337 triliun pada 2021. Uang elektronik bisa naik dari Rp 201 triliun pada 2020 menjadi Rp 266 triliun atau tumbuh 32 persen pada 2021.

Digital banking juga naik 19 persen dari Rp 27 ribu triliun pada 2020 menjadi Rp 32.200 triliun pada 2021. FEKDI merupakan gelaran bersama sinergi akselerasi digitalisasi dan ekonomi keuangan digital Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.

Perry mengatakan FEKDI akan terdiri dari rangkaian acara selama lima hari dengan tema akselerasi digitalisasi dan ekonomi keuangan digital. Gelaran sinergi ini bekerja sama dengan 16 Kementerian Lembaga, 14 industri termasuk perbankan, marketplace, e-commerce, payment gateway, uang elektronik dan lainnya.

"Ini sinergi kita bersama yang dilakukan untuk mengakselerasi digitalisasi dan ekonomi keuangan digital Indonesia," katanya.

Perry menyampaikan BI mendorong upaya tersebut dengan berbagai program yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia. Di dalamnya terdapat strategi seperti dorongan pada digital banking, interlink perbankan dengan fintech melalui Open API, BI fast, Bansos 4.0, Sandbox 2.0, akselerasi QRIS, juga langkah lainnya.

Perry mengatakan BI terus melakukan langkah percepatan digitalisasi di bidang sistem pembayaran. Salah satunya QRIS yang ditargetkan mengakuisisi 12 juta merchant tahun ini. BI Fast Payment ditargetkan meluncurkan tahun ini untuk menggantikan sistem Kliring BI.

"Insya Allah ini mempercepat penyelesaian transaksi digital karena 24/7 real time," katanya.

BI dan industri, asosiasi mendorong juga digitalisasi perbankan. Yakni dengan menyambungkan perbankan dengan e-commerce, marketplace, dengan standarisasi Open API. Tahun ini BI komitmen melakukan standarisasi Open API untuk 54 jenis layanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement