Senin 05 Apr 2021 14:14 WIB

Malaysia Siap Kembali Sambut Wisatawan

Warga Singapura, Thailand, Indonesia akan menjadi orang pertama yang diizinkan masuk

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah wisatawan mengunjungi kawasan Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (29/7/2019).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sejumlah wisatawan mengunjungi kawasan Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (29/7/2019).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA-- Malaysia akan membuka kembali perjalanan liburan dari negara-negara lain. Saat ini warga negara dari Singapura, Thailand dan Indonesia akan menjadi orang pertama yang diizinkan masuk. Namun, untuk para turis dari Teluk Arab masih belum diketahui kapan akan diterima oleh Malaysia.

"Kedatangan dari pasar utama lainnya seperti China, Jepang dan Korea sedang dipertimbangkan sejak kuartal ketiga, meskipun kapan pasar Teluk Arab yang menguntungkan akan diizinkan masih belum diputuskan. Nantinya, kami akan pindah ke pengunjung Timur Tengah juga, tapi ini akan memakan waktu. Pertama, kami perlu tahu bagaimana prosesnya," kata Direktur Senior di Tourism Malaysia Manoharan Periasamy dikutip dari salaamgateway.com, Senin (5/4).

Kemudian, ia melanjutkan pelancong bisnis telah diizinkan masuk ke Malaysia selama sebagian besar pandemi, meskipun mereka harus menanggung SOP yang ketat, seperti karantina pada saat kedatangan dan memberi pemerintah rencana perjalanan terperinci selama mereka berada di tanah Malaysia.

Untuk saat ini, negara tersebut belum berkomitmen pada tanggal apapun untuk pembukaan kembali perbatasannya untuk pelancong rekreasi dari negara mana pun. Pemerintah ingin meninjau ini melalui konsultasi dengan semua instansi terkait, industri dan otoritas keamanan.  

"Bagi kami, kami tidak memiliki tanggal khusus kapan kami akan membuka perbatasan tetapi kami semua menantikannya begitu kasus turun dan ada lingkungan perjalanan yang terkendali," kata dia.

Kepala Eksekutif Konsultan Perjalanan Halal CrescentRating Fazal Bahardeen mengatakan kedatangan Teluk Arab akan disambut dengan baik oleh industri perhotelan Malaysia meskipun jumlahnya relatif kecil.

“Saat kami melanjutkan ke fase pembukaan perjalanan, ini bukan tentang kuantitas, tetapi tentang hasil.  Setiap dolar dan setiap turis akan dihitung. Dalam jangka pendek hingga menengah, Anda tidak akan mendapatkan banyak kedatangan. Pasar yang lebih kecil akan memberi Anda fokus yang lebih baik dan akan ada efek riak. Lebih mudah membuka pasar yang lebih kecil daripada mencoba menargetkan pasar yang besar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement