Selasa 06 Apr 2021 05:17 WIB

Semua SD di Banjarmasin Laksanakan Ujian Tatap Muka

Ujian tatap muka dimulai hari Senin (5/4) hingga 10 April.

Sekolah Tatap Muka (ilustrasi)
Foto: Republika/Mgrol100
Sekolah Tatap Muka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menyampaikan bahwa semua sekolah dasar (SD) melaksanakan ujian tatap muka untuk kelas 6. Ujian tatap muka dimulai hari Senin (5/4) hingga 10 April.

"Semua SD melaksanakan ujian tatap muka, sudah kami pantau," ujar Kabid Bina SD Disdik Kota Banjarmasin Nuryadidi Banjarmasin, Senin.

Baca Juga

Pihaknya sudah melakukan pemantauan ke SDN Pemurus Dalam 1, 2, 3 dan 4 di Banjarmasin Selatan untuk memastikan pelaksanaannya memenuhi protokol kesehatan COVID-19. Dia mengatakan ada salah satu siswa di SDN Pamurus Dalam 3 yang mengikuti ujian tatap muka sendirian di luar kelas.

"Karena orangtuanya menginginkan seperti itu," ujar Nuryadi.

Tentunya, kata dia, tidak masalah hal demikian jika orangtuanya takut anaknya rawan terpapar COVID-19, jika berkumpul di kelas bersama teman-temannya meski sudah jaga jarak. "Di rumah pun boleh jika orangtuanya khawatir, tidak ada paksaan," ujar Nuryadi.

Secara umum, dia menyatakan, pihak sekolah sudah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan ujian tatap muka sesuai protokol kesehatan. Sekolah mewajibkan pakai masker, jaga jarak di kelas dan cuci tangan pakai sabun sebelum masuk kelas.

Dia mengakui untuk mendisiplinkan siswa-siswi tingkat SD ini memenuhi protokol kesehatan COVID-19 tidaklah mudah. Namun semua guru dan orangtua siswa sudah mengupayakan sebaik mungkin.

"Kita minta masyarakat juga mengawasi pelaksanaan ujian ini," papar Nuryadi.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Noorlatifah meminta pelaksanaan pendidikan tatap muka (PTM) untuk ujian akhir sekolah baik tingkat SD hingga SMP di kota ini diawasi ketat protokol kesehatan, tidak hanya di lingkungan sekolah."Yang jadi perhatian itu saat bubar sekolah atau usai ujian mau pulang, rentan mereka kumpul-kumpul di luar sekolah, ini harus diantisipasi," ujar politisi Golkar tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement