Rabu 07 Apr 2021 08:48 WIB

Stafsus Presiden Usul Kuota Haji, Ini Kata Dubes Arab Saudi

Stafsus Presiden mengusulkan penambahan kuota haji Indonesia

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nashih Nashrullah
Stafsus Presiden mengusulkan penambahan kuota haji Indonesia. Kegiatan umroh dan haji tutup total. Ilustrasi
Foto: Amr Nabil/AP
Stafsus Presiden mengusulkan penambahan kuota haji Indonesia. Kegiatan umroh dan haji tutup total. Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Staf Khusus (Stafsus) Presiden Republik Indonesia, Diaz Hendropriyono, melakukan pembahasan mengenai isu-isu hubungan internasional dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, YM Essam Bin Abed al-Thaqafi. 

Salah satu yang dibahas dalam perbincangan itu, yakni permintaan penambahan kuota haji bagi Indonesia. 

Baca Juga

"Apakah Anda dapat membantu kami untuk mendapatkan ekstra kuota haji apabila keadaan sudah membaik?" tanya Diaz kepada Essam dengan menggunakan bahasa Inggris dalam tayangan Masbos Podcast yang dikutip Rabu (6/4). 

Mendengar pertanyaan dari stafsus di bidang isu strategis itu Essam menyatakan bisa saja hal tersebut dilakukan. Dia menyebut, haji menjadi suatu hal yang penting bagi masyarakat Indonesia. Jumlah kuota haji bagi Indonesia saat ini sudah mencapai 230 ribu orang.

"Ketika kita bicara tentang 220.000 sampai dengan 230 ribu kuota itu terlihat kecil, namun jumlah itu besar dibandingkan negara lain dan dua tahun lalu kami memberikan 10 ribu kuota tambahan," ungkap Essam. 

Selain kuota haji Indonesia, keduanya juga membahas mengenai hubungan Arab Saudi dengan Iran dan Israel serta dengan pemerintahan Amerika Serikat pascakejadian Jamal Khassogi. 

Terkait hal terakhir, Essam menerangkan, hubungan antara Arab Saudi dengan Amerika bukanlah hubungan yang baru dan akan terus berlanjut dalam kondisi apapun.   

"Setiap hubungan pasti mengalami pasang surut, namun hubungan Amerika dan Saudi bukan hubungan yang baru. Hubungan ini akan terus berlanjut walaupun kami senang atau tidak," kata dia. 

Diaz menanggapi jawaban tersebut dengan menanyakan pengaruh situasi belakangan ini terhadap hubungan kedua negara itu. Essam kemudian menyatakan, situasi belakangan ini ia kira tidak akan memengaruhi hubungan antarkedua negara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement