Rabu 07 Apr 2021 10:04 WIB

BKF Kemenkeu: Kuartal I 2021, Pasar Saham Meningkat

Aliran modal asing turut mendorong penguatan IHSG sepanjang kuartal I 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6). Aliran modal asing turut mendorong penguatan IHSG sepanjang kuartal I 2021.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas keamanan berjalan di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6). Aliran modal asing turut mendorong penguatan IHSG sepanjang kuartal I 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Keuangan Fiskal Kementerian Keuangan menyatakan perkembangan ekonomi dan keuangan global turut memengaruhi dinamika aliran modal asing sepanjang kuartal I 2021. Di Indonesia, pasar saham meningkat tapi surat berharga negara (SBN) sebaliknya.

Berdasarkan laporan BKF menjelaskan dari pasar saham, investor asing memandang tren pemulihan ekonomi Indonesia di kuartal IV 2020 akan terus berlanjut dan menguat pada 2021. Pada laporan tersebut, sejumlah leading indicators menunjukkan tren kinerja yang positif, salah satunya PMI manufaktur yang terus berada zona ekspansif. 

Baca Juga

Pada Januari 2021 tercatat purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia berada pada level 52.2, atau level tertinggi selama 6,5 tahun terakhir.

“Dengan kondisi perekonomian yang menunjukkan sinyal pemulihan yang cukup baik seperti ini, investor memandang kinerja korporasi di pasar saham juga akan terus meningkat. Namun demikian, kondisi di pasar SBN sedikit berbeda, kepemilikan non residen terhadap SBN masih terus menurun,” tulis BKF dalam laporan Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal; Menjaga Optimisme Pemulihan Ekonomi Edisi I 2021.

Baca juga : Menkeu: Indonesia Masuk 170 Negara Alami Kontraksi Ekonomi

Adapun faktor utama yang memengaruhinya adalah kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) yang secara bertahap hingga menyentuh level 1,75 persen, atau yang tertinggi dalam satu tahun terakhir. Adanya kenaikan yield obligasi Pemerintah AS, spread dengan SBN menjadi menipis. 

“Hal tersebut mempengaruhi appetite investor di pasar obligasi,” tulis BKF.

Dari sisi lain apabila dilihat secara bulanan, pada Januari 2021 terjadi aliran dana asing masuk cukup besar. Namun demikian, aliran modal asing kembali keluar seiring dengan kenaikan imbal balik surat utang AS atau yield US treasury bond.

Aliran modal asing yang masuk pada Januari juga merupakan yang terbesar sejak Oktober 2019 sebesar Rp 24,36 triliun di pasar saham dan pasar SBN. Tingginya aliran modal asing pada Januari 2021 terkait program vaksinasi Covid-19 yang berhasil meningkatkan optimisme investor.

“Meskipun secara keseluruhan terjadi net capital outflow di pasar modal, investor asing secara konsisten masih melakukan aksi beli di pasar saham sejak Januari 2021, dengan capital inflow sebesar Rp 13,3 triliun year to date. Aliran modal asing masuk tersebut turut mendorong penguatan IHSG sepanjang 2021,” papar laporan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement