Rabu 07 Apr 2021 14:39 WIB

Hanya 30 Persen Siswa Diizinkan Ikut Sekolah Tatap Muka

Sekolah tatap muka akan dievaluasi selama dua bulan oleh Dinas Pendidikan DKI.

Hanya 30 Persen Siswa Diizinkan Ikut Sekolah Tatap Muka. Suasana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Palmerah 03 Pagi, Jakarta Barat, Rabu (7/4). Pada hari pertama kegiatan tersebut diikuti oleh para siswa kelas 5 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Hanya 30 Persen Siswa Diizinkan Ikut Sekolah Tatap Muka. Suasana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Palmerah 03 Pagi, Jakarta Barat, Rabu (7/4). Pada hari pertama kegiatan tersebut diikuti oleh para siswa kelas 5 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan hanya 30 persen siswa yang diizinkan oleh orang tuannya mengikuti uji coba sekolah tatap muka. Uji coba berlangsung mulai 7 April sampai 29 April 2021.

Riza mengatakan hanya 85 sekolah di seluruh DKI Jakarta, dari jenjang SD sampai SMA yang mulai melaksanakan kegiatan belajar tatap muka. "Kegiatan ini sangat baik, ternyata cukup mendapat antusiasme dari anak-anak, sekalipun menurut data besarnya masih 20-30 persen siswa yang diizinkan oleh orang tua," kata Riza saat meninjau sekolah tatap muka di SMKN 2 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/4).

Baca Juga

Adapun sekolah tatap muka akan dievaluasi selama dua bulan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Sejumlah sekolah yang telah menerapkan belajar tatap muka ini pun menjadi percontohan (piloting) dari segi protokol kesehatan.

Nantinya, protokol akan diterapkan di sekolah lainnya menjelang Juli atau saat memasuki Tahun Ajaran Baru 2021/2022. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMKN 2 Jakarta Murni Astuti menjelaskan hanya 45 siswa yang mengikuti sekolah tatap muka dari jumlah total 670 siswa di sekolah tersebut.

Pembelajaran pun dilakukan hanya untuk kelas XII yang akan mengambil uji sertifikasi. Karena itu, hanya mata pelajaran produktif atau yang sesuai kejuruan yang dilakukan secara tatap muka.

Mata pelajaran dasar seperti Matematika dan Bahasa Indonesia masih dilakukan secara daring. "Siswa yang disetujui oleh orang tua adalah 45 siswa dari seluruh siswa berjumlah 670 siswa. Selebihnya semua daring dari rumah," kata Murni.

Adapun kegiatan belajar di SMKN 2 Jakarta dibuka untuk lima kelas kejuruan, yakni Bisnis Daring dan Pemasaran, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, Multimedia dan Rekayasa Perangkat Lunak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement