Rabu 07 Apr 2021 17:07 WIB

Pasien Berkurang, RS Lapangan Bogor Kurangi Tempat Tidur

Rabu (7/4), RS Lapangan Kota Bogor merawat tujuh orang pasien.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
RS lapangan Kota Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
RS lapangan Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor terus berkurang, sehingga pihak RS Lapangan mengurangi jumlah tempat tidur  di ruang intensif atau IGD. Tercatat, pada Rabu (7/4), RS Lapangan Kota Bogor merawat tujuh orang pasien, dimana pada Selasa (6/4), jumlah pasien yang dirawat ada delapan pasien.

Humas dan Sekretariat RS Lapangan, Armein Sjuhary Rowi memaparkan, sebelumnya RS Lapangan Kota Bogor memiliki 64 TT, dengan rincian 28 TT untuk pasien perempuan, 28 TT untuk pasien laki-laki, dan delapan TT di ruang IGD. Namun, sejak 26 Maret, jumlah tempat tidur di IGD dikurangi menjadi enam TT.

Baca Juga

“Sejak 26 Maret 2021, tempat tidur yang di rawat intensif aja yang berkurang tinggal enam, jadi totalnya 62 TT. Karena jumlah pasiennya menurun,” kata Armein kepada Republika.co.id, Rabu (7/4).

Disamping itu, sambung Armein, berdasarkan kesepakatan di awal, RS Lapangan Kota Bogor beroperasi selama tiga bulan. Yakni sejak 18 Januari 2021 hingga 18 April 2021.

Mengenai kelanjutannya, Armein mengaku masih menunggu keputusan. Apakah masa operasi dari RS Lapanhan Kota Bogor akan berlanjut atau dihentikan. Mengingat jumlah pasien yang dirawat terus berkurang.

“Sesuai kesepakatan awal, terhitung tiga bulan, maksimal sampai 18 April beroperasi. Sisanya menunggu keputusan, apakah akan lanjut atau dihentikan,” jelasnya.

Berdasarkan data dari RS Lapangan Kota Bogor, jumlah pasien yang dirawat hari ini berjumlah tujuh orang. Jumlah tersebut berkurang satu pasien dari hari sebelumnya.

Armein memerinci, pasien yang dirawat di gedung berlantai tiga itu terdiri atas dua pasien perempuan dan lima pasien laki-laki, dengan status hijau atau gejala ringan.

“Empat pasien berasal dari Kota Bogor, satu orang dari Jakarta Barat, satu orang dari Jakarta Selatan, dan satu orang dari Banten,” kata dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, bed occupancy rate (BOR) di Kota Bogor sendiri pada pekan ini mencapai angka 30,7 persen. Dimana, angka tersebut dibawah standar WHO, yakni 60 persen.

Retno memerinci, dari 809 tempat tidur isolasi yang tersedia di 21 rumah sakit, 248 diantaranya sudah terisi. Sementara itu, untuk ICU sudah terisi sebesar 63,8 persen. “Dari 47 tempat tidur di ruang ICU, sudah ditempati pasien sebanyak 30 tempat tidur,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement