Kamis 08 Apr 2021 17:38 WIB

Masjid Gedhe Kauman Siap Gelar Tarawih dengan Prokes Ketat

Daya tampung yang disediakan hanya 30 persen.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masjid Gedhe Kauman Siap Gelar Tarawih dengan Prokes Ketat (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Masjid Gedhe Kauman Siap Gelar Tarawih dengan Prokes Ketat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta menggelar ibadah shalat tarawih di Ramadhan 1422 Hijriyah. Namun, pelaksanaannya dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.

Takmir Masjid Gedhe Kauman, Azman Latif mengatakan, daya tampung yang disediakan hanya 30 persen. Setidaknya, 900 jamaah yang dapat ditampung agar protokol kesehatan berjalan dengan ketat.

"Kita hitung (30 persen) itu sekitar 900-an (jamaah) itu, sudah sampai selasar bawah dan itu sudah ada jarak dari titik satu dengan yang lain sudah 2,5 meter," kata Azman kepada Republika melalui sambungan telepon, Kamis (8/4).

Selain adanya jaga jarak fisik selama terlaksananya kegiatan ibadah di dalam masjid, jamaah juga diwajibkan memakai masker. Bagi jamaah yang tidak memakai masker, tidak diperkenankan memasuki lingkungan masjid.

"Kita akan atur supaya protokol kesehatan tetap berjalan dari mulai masuk siapapun harus cuci tangan. Kita sediakan sabun, hand sanitizer dan ceh suhu," jelas Azman.

Azman menuturkan, pelaksanaan shalat tarawih juga dilakukan secara ringkas, artinya bacaan surat yang dipilih hanya surat pendek. Begitu pun dengan kultum yang diupayakan untuk dilakukan dalam waktu yang singkat.

"Kita selenggarakan shalat tarawih secara ringkas-ringkas saja. Artinya bacaan imannya tidak panjang-panjang, pengajiannya jua ada menjelang shalat tarawih dan tidak panjang-panjang, paling 10 menit selesai," ujarnya.

Sebelum dan sesudah dilaksanakannya ibadah shalat tarawih, sterilisasi juga wajib dilakukan. Azman berharap, jamaah yang melaksanakan ibadah shalat tarawih di Masjid Gedhe Kauman berasal dari lingkungan sekitar masjid.

Jamaah juga diwajibkan untuk membawa perlengkapan ibadah secara mandiri. Terutama sajadah, karena pihaknya tidak menyediakan karpet untuk jamaah guna menghindari risiko penyebaran Covid-19.

"Kita juga sampaikan yang diatur, yang diperbolehkan ini kan sebenarnya untuk jamaah lingkungan terdekat dengan masjid. Kita tidak berharap jamaah masjid lain berbondong-bondong ke salah satu masjid saja," katanya.

Walaupun begitu, bukan berarti jamaah dari luar daerah juga tidak diperbolehkan untuk beribadah di Masjid Gedhe Kauman. Namun, kata Azman, takmir masjid juga sudah menyediakan tempat khusus bagi jamaah yang berasal dari luar daerah.

"Silakan ketika memang terpaksa ada jamaah (dari luar daerah) ya kita beri saf nanti kita pisahkan dengan jamaah yang (berasal dari daerah sekitar) terdekat dengan masjid," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement