Kamis 08 Apr 2021 19:58 WIB

Kembangkan AlUla, Saudi Luncurkan Journey Through Time

Journey Through Time berusaha capai koeksistensi harmonis antara alam dan manusia

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengajak Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani berkeliling kota bersejarah AlUla pada hari Selasa.
Foto: Al Arabiya
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengajak Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani berkeliling kota bersejarah AlUla pada hari Selasa.

IHRAM.CO.ID, RIYADH — Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad Bin Salman meluncurkan Journey Through Time atau perjalanan melalui waktu yang merupakan rencana induk bagian dari program pengembangan AlUla pada Rabu (7/4).

Desain dan visi spasial dari Journey Through Time disebut sebagai babak baru dari warisan AlUla sebagai museum terbesar di dunia. Selain itu, Kingdoms Institute juga diluncurkan sebagai pusat ilmiah penelitian dan studi peradaban di wilayah barat laut Arab.

Journey Through Time akan berkomitmen untuk mencapai koeksistensi yang harmonis antara alam dan umat manusia, pelestarian warisan budaya AlUla untuk dunia, peluang pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dilansir Saudi Gazette, Muhammad membayangkan rencana induk sebagai cara untuk menangkap esensi AlUla, sebuah oasis budaya unik, warisan, alam, dan komunitas sambil mengkurasi warisan abadi dengan cerita masa lalu untuk menginformasikan masa depan, sekaligus membuka babak baru dalam mengungkap sejarah museum itu.

Rencana induk adalah salah satu program pengembangan AlUla untuk menjadi museum hidup terbesar di dunia dan tujuan global untuk seni, warisan, budaya, dan alam. Ini akan membangun warisan budaya baru untuk AlUla dan berkontribusi pada kemajuan Visi 2030 Arab Saudi.

Rencana induk adalah peta jalan yang ambisius untuk melindungi, melestarikan, dan secara berkelanjutan meremajakan AlUla. Sejumlah proyek telah dimulai di semua sektor pengembangan AlUla, mulai dari komunitas, seni dan budaya, warisan dan arkeologi, alam dan satwa liar, pertanian, pariwisata dan perhotelan, dan infrastruktur.

Menteri Kebudayaan Arab Saudi Badr Bin Abdullah sekaligus gubernur untuk Royal Commission for Al-Ula (RCU) mengatakan bahwa rencana induk merupakan tahap pertama dari strategi pengembangan lebih luas. Setelah dijadwalkan selesai pada 2035, komisi bertujuan menciptkan 38.000 pekerjaan baru, dengan AlUla yang menyumbang hingga SR120 miliar untuk negara.

Rencana induk mengacu esensi yang sudah dimiliki AlUla, yang merupakan sebuah oasis budaya, warisan, alam, dan komunitas unik. Ditargetkan pengembangan lima wilayah dari Kota Tua AlUla di selatan hingga Kota Bersejarah Hegra di utara pada 2035.

Wilayah-wilayah tersebut termasuk Dadan, Jabal Ikmah dan Habataen Horizon. Mencakup 20 km jantung AlUla dan dibentuk oleh warisan alam dan budaya situs, ini akan berfungsi sebagai titik arah dalam Journey Thorugh Time.

Selain itu, terdapat 15 aset budaya baru, termasuk museum, galeri, dan pusat budaya yang akan berfungsi sebagai landmark di serial wilaya. Termasuk diantaranya adalah museum, galeri, dan pusat kebudayayaan.

Tak ketinggalan, akan ada hotel dan resor ekowisata, hingga penginapan eksklusif di setiap wilayah AlUla. Kingdoms Institute, salah satu komponen andalan rencana tersebut, akan menjadi pusat global untuk pengetahuan dan penelitian arkeologi yang didedikasikan untuk budaya dan peradaban selama lebih dari 7.000 tahun, termasuk wilayah merajaan kuno Dadan dan Lihyan dan Nabataean, yang membangun Hegra.

Rencana induk menawarkan beberapa solusi mobilitas berkelanjutan untuk membantu pengunjung melintasi setiap distrik, untuk meminimalkan kemacetan jalan dan tingkat kebisingan. Jalan raya yang rapi, disertai jalur sepeda, berkuda, dan pejalan kaki akan mempromosikan pendekatan mobilitas yang mulus, sekaligus mendukung perjalanan rendah karbon.

Regenerasi AlUla juga berkontribusi pada Saudi Green Initiative, didukung oleh strategi untuk merehabilitasi lahan dan membalik arah penggurunan di daerah tersebut. Ini sekaligus perluasan besar-besaran ruang hijau dan terbuka AlUla hingga 10 juta meter persegi, 80 persen wilayah AlUla juga ditetapkan sebagai cagar alam dengan diperkenalkannya kembali flora dan fauna utama, serta konservasi hewan liar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement