Jumat 09 Apr 2021 07:03 WIB

Bulog Jateng: Stok Beras Saat Ramadhan Sangat Aman

Bulog juga terus melakukan kegiatan pengadaan gabah/ beras dalam negeri.

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernr Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai melakukan peninjauan di gudang beras Bulog Banaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/3).
Foto: dok. Istimewa
Gubernr Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai melakukan peninjauan di gudang beras Bulog Banaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Menjelang bulan suci Ramadhan, Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah memastikan stok beras dalam kondisi aman. Sampai dengan saat ini, ketahanan stok beras masih sebanyak 81.273 ton, yang mampu mencukupi kebutuhan sampai dengan lima bulan ke depan.

“Stok beras Bulog di Jawa Tengah masih sangat aman dan siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan,” ungkap Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah, Miftahul Ulum, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/4).

Ia juga menyampaikan, dalam rangka menjaga stabilitas harga di tingkat produsen, Bulog juga terus melakukan kegiatan pengadaan gabah/ beras dalam negeri. Sampai dengan saat ini, pengadaan gabah/ beras telah mencapai sebanyak 39.039 ton setara beras.

Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena sampai saat ini BULOG juga masih terus melakukan pengadaan gabah/ beras, dengan target penyerapan dalam negeri tahun 2021 dari Perum Bulog Jawa Tengah sebesar 204.000 ton setara beras.

“Sebagai operator pangan, Bulog selalu siap memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya selama Ramadhan. Bulog menjamin ketersediaan beras dan siap menjaga stabilisasi harga di tingkat produsen maupun konsumen,” jelasnya.

Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah, masih kata Ulum terus berupaya meningkatkan kegiatan pengadaan demi kesejahteraan petani, dengan menerjunkan Satuan kerja (Satker) Pengadaan gabah/ beras di setiap kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

Baca juga : Depok Terbitkan Surat Edaran Sambut Ramadhan dan Idul Fitri

Apalagi, sejumlah daerah penghasil beras di wilayah Provinsi Jawa Tengah untuk saat ini juga masih dalam masa panen raya.

Sesuai dengan Permendag nomor 24 tahun 2020, harga pembelian gabah kering panen dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 25 persen dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi 10 persen sebesar Rp 4.200 per kilogram di tingkat petani atau Rp 4.250 per kilogram di penggilingan.

Sementara harga pembelian gabah kering giling dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 14 persen dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi 3 persen ditetapkan sebesar Rp 5.250 per kilogram di penggilingan atau Rp 5.300 per kilogram di gudang Perum Bulog.

“Sedangkan harga pembelian beras dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 14 persen, butir patah paling tinggi 20 persen, kadar menir paling tinggi dua persen dan derajat sosoh paling sedikit 95 persen, sebesar Rp  8.300 per kilogram di depan gudang Perum Bulog,” lanjutnya.

Ulum juga menambahkan, dalam rangka stabilisasi harga di tingkat konsumen, Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah tetap melakukan penjualan beras Cadangan beras Pemerintah (CBP) melalui program pemerintah Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sepanjang tahun 2021.

Di samping upaya stabilisasi harga di tingkat konsumen yang dilaksanakan melalui program KPSH, stok beras CBP juga dapat dimanfaatkan oleh masing- masing pemerintah daerah untuk ketahanan pangan bagi korban bencana alam.

Terjadinya bencana alam tentunya memang tidak diharapkan, namun bencana alam juga tidak dapat dihindari. “Maka setiap kabupaten/ kota mempunyai alokasi stok CBP yang dikelola Bulog sebanyak 100 ton per tahun, yang dapat dimintakan penyalurannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Khusus dalam rangka menghadapi puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah juga siap memfasilitasi kebutuhan komoditi pangan pokok yang lain bagi  masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement