Jumat 09 Apr 2021 17:57 WIB

Pedagang di Tasikmalaya Boleh Beroperasi Saat Ramadhan

Sholat Idul Fitri juga nanti diperbolehkan, tapi dengan tetap menjaga prokes.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pedagang di Tasikmalaya Boleh Beroperasi Saat Ramadhan (ilustrasi).
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Pedagang di Tasikmalaya Boleh Beroperasi Saat Ramadhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah mengeluarkan kebijakan terkait kegiatan selama Ramadhan di masa pandemi Covid-19. Seluruh kegiatan, termasuk ibadah, saat bulan Ramadhan diperbolehkan asal tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, kegiatan ibadah seperti shalat tarawih dan pengajian tetap dapat dilakukan secara berjamaah. Hanya saja, pelaksanaannya harus tetap berpedoman kepada prokes. 

"Tarawih diperbolehkan, shalat Idul Fitri juga nanti diperbolehkan, tapi dengan tetap menjaga prokes. Untuk pertemuan halalbihalal masih belum diizinkan oleh kita, karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan," kata dia, Jumat (9/4).

Ihwal kegiatan di luar ibadah, seperti ngabuburit (menunggu waktu berbuka puasa) boleh dilaksanakan. Hanya saja, kegiatan itu akan dipantau oleh petugas agar tak terjadi kerumunan. 

 

"Memang (ngabuburit) tak bisa dilarang. Tapi tetap prokes harus dijaga dengan baik," kata dia.

Sementara untuk para pedagang makanan, Yusuf menambahkan, hanya dapat beroperasi pada waktu-waktu tertentu. Ia mencontohkan, pejaja takjil hanya boleh beroperasi pada pukul 16.00 WIB sampai malam hari.

Sementara pada malam hari, pedagang diperbolehkan beroperasi saat menjelang sahur hingga waktu azan subuh. Itu untuk mengantisipasi adanya warga yang tidak masak untuk sahur.

Ia mengatakan, para pedagang juga harus menjaga jarak dengan lapak lainnya. "Yang jelas mereka sudah paham tentang prokes. Jadi ikuti saja, tidak ada larangan kalau diikuti," kata dia.

Yusuf juga mengingatkan, warga yang tidak dapat berpuasa karena berbagai alasan untuk tak memperlihatkan diri ke masyarakat. Jika sakit dan tidak berpuasa, lebih baik tetap di rumah.

"ASN juga saya instruksikan menunaikan puasa dengan baik. Jangan coba-coba tidak berpuasa lalu memperlihatkan diri di masyarakat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement