Senin 12 Apr 2021 13:05 WIB

Pulau Karibia Diselimuti Lapisan Abu

Gunung berapi La Soufrière mulai aktif sejak Desember 2020.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pulau St Vincent di Karibia telah diselimuti lapisan abu setelah gunung berapi meletus pada hari Jumat (9/4).
Foto: epa
Pulau St Vincent di Karibia telah diselimuti lapisan abu setelah gunung berapi meletus pada hari Jumat (9/4).

IHRAM.CO.ID, KINGSTOWN -- Pulau St Vincent di Karibia telah diselimuti lapisan abu setelah gunung berapi meletus pada hari Jumat (9/4). Debu berwarna putih menutupi bangunan dan jalan di sekitar pulau, termasuk di ibukotanya, Kingstown.

Gunung berapi La Soufrière masih bergemuruh dan mengeluarkan abu ribuan meter ke udara pada hari Sabtu (10/4). Gunung berapi itu tidak aktif selama beberapa dekade tetapi mulai aktif pada bulan Desember.

Baca Juga

Ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mengamankan diri. Sementara itu, pasokan air ke sebagian besar pulau telah terputus.

Perdana Menteri Ralph Gonsalves mengatakan, sekitar 3.000 orang menghabiskan Jumat (8/4) malam di tempat penampungan darurat. Sekitar 16 ribu dievakuasi dari daerah yang tertutup abu atau rentan.

Gonsalves mengatakan tidak jelas berapa banyak abu yang akan dilepaskan gunung berapi. Beberapa ilmuwan telah memperingatkan bahwa letusan dapat berlanjut selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, dilansir di BBC, Ahad (11/4).

Orang-orang di seluruh pulau, yang memiliki populasi sekitar 110.000, bangun pada hari Sabtu dan menemukan rumah mereka tertutup debu vulkanik berwarna putih. Tanah juga tertutup abu dan pecahan batu sekitar 30 cm.

Ini mendorong peringatan dari pejabat pemerintah agar masyarakat tetap di dalam rumah. Sementara kelompok darurat menyarankan agar berhati-hati bagi mereka yang menderita masalah pernapasan.

"Hati-hati semuanya. Kita tertutup abu dan aroma belerang yang kuat menyelimuti udara. Kami meminta Anda mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk tetap aman dan sehat," kata kelompok manajemen darurat utama pulau itu.

Beberapa prosedur evakuasi terhalang oleh jatuhnya abu tebal, yang menghalangi jarak pandang. Abu telah menyebar jauh melampaui St Vincent dan pada hari Sabtu, lebih dari 100 mil ke timur, para pejabat di Barbados mendesak orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Orang-orang di pulau St Lucia, yang berjarak sekitar 47 mil di utara St Vincent, juga membagikan gambar abu vulkanik di kendaraan dan rumah mereka.

Negara Karibia lainnya, termasuk Antigua dan Guyana, telah menawarkan untuk mengirimkan suplai darurat ke St Vincent. Mereka juga mengatakan akan membuka perbatasan bagi mereka yang melarikan diri akibat letusan.

Gunung berapi itu tidak aktif sejak 1979, tetapi pada akhir 2020 mulai mengeluarkan uap dan asap serta membuat suara gemuruh. Tanda pertama bahwa letusan akan segera terjadi pada Kamis malam, ketika kubah lava terlihat di La Soufrière.

Tepat sebelum pukul 09:00 pada hari Jumat (13:00 GMT), ahli seismologi dari Universitas Hindia Barat mengkonfirmasi bahwa letusan eksplosif sedang berlangsung. Pengungsi dibawa ke kapal pesiar dan bagian pulau yang lebih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement