Seperti Apa Suasana Malam Ramadhan di Zaman Nabi Muhammad?

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil

Senin 12 Apr 2021 17:04 WIB

Seperti Apa Suasana Malam Ramadhan di Zaman Nabi Muhammad?. Foto: Masjid Nabawi tempo dulu Foto: Wikipedia.org/ca Seperti Apa Suasana Malam Ramadhan di Zaman Nabi Muhammad?. Foto: Masjid Nabawi tempo dulu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sholat tarawih tidak memiliki anjuran secara khsusus dari Allah dan Rasul-Nya. Nabi Muhammad SAW hanya memerintah hidupkanlah malam-malam Ramadhan (Qiyam Ramadhan) dengan ibadah.

Ustaz Ahmad Zarkasih Lc mengatakan, hasilnya, para sahabat ketika itu menjalankan apa yang diajurkan dengan format yang tidak teratur dan tidak terkomando dengan runutan yang sama.Sebagian mereka melakukannya di rumah, sebagian lain melakukannya di masjid Nabawi.

Baca Juga

"Mereka yang di masjid Nabawi pun mengerjakannya tidak dengan alur yang sama. Ada yang mengerjakan dengan sendiri-sendiri, dan ada juga yang mengerjakannya dengan berjamaah," katanya dalam bukunya "Sejarah Tarawih"

Ustaz Ahmad Zarkasih mengatakan, yang berjamaah pun berbeda-beda jumlahnya. Ada yang berjamaah dengan lima orang, ada juga yang berenam, atau bahkan lebih sedikit dari itu sesuai dengan bacaan siapa yang ia suka, imam itulah yang ia ikuti.

"Itulah yang diceritakan oleh Sayyidah Aisyah Istri Nabi SAW yang kemudian direkam oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya," katanya.

Dari sayyidah ‘Aisyah ra, beliau berkata. "Orang-orang melaksanakan shalat di masjid Rasulillah SAW di malam-malam Ramadhan itu berpisah-pisah. Mereka mengikuti orang yang punya hafalan qur’an untuk dijadikan imam sholatnya. Ada yang berjamaah dengan 5 orang orang, ada juga yang berenam, atau lebih sedikit atau bahkan lebih banyak dari itu. (HR. Ahmad).

"Itulah respons yang dilakukan oleh para sahabat Nabi s.a.w. terkait dengan adanya anjuran menghidupi malam-malam ramadhan dengan beribadah. Mereka datang ke masjid dan melakukan shalat dengan Jemaah yang berpisah-pisah.

Itu berarti bahwa sholat di masjid Nabawi itu memang tidak dihadiri oleh Nabi SAW yang memilih sholat di dalam rumahnya. Karena kalau saja Nabi SAW ada di dalam masjid, niscaya seluruh sahabat yang berada di dalamnya pun akan menjadikan beliau imam sholat mereka.  

"Karena tidak ada yang lebih baik daripada Nabi SAW," katanya.