Pesan Ramadhan dari Duterte

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil

Rabu 14 Apr 2021 10:12 WIB

Pesan Ramadhan dari Duterte. Foto: Presiden Rodrigo Duterte Foto: Ace Morandante/Fotografer Istana Malacanang v Pesan Ramadhan dari Duterte. Foto: Presiden Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA -- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, meminta warga Filipina membantu mereka yang kurang beruntung selama bulan suci Ramadhan. Tak hanya itu, ia juga mengimbau agar setiap pihak mempromosikan solidaritas dengan memupuk perdamaian, harapan dan persatuan.

Tak hanya itu, Duterte mengatakan bangsa Filipina bergabung dengan saudara-saudari Muslim untuk memperingati lahirnya wahyu Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Dilansir di Inquirer, Rabu (14/4), dia juga mengatakan ibadah puasa selama Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Ibadah ini mengingatkan orang akan nilai pengorbanan, ketaatan dan amal.

“Sembari kita menandai acara suci ini, saya meminta semua orang untuk mempromosikan solidaritas di antara semua orang Filipina dengan mewujudkan iman melalui tindakan dan dengan memupuk perdamaian, harapan, dan persatuan saat kita menghadapi saat-saat yang paling menantang,” katanya.

Selanjutnya, ia mengajak setiap pihak untuk bersama-sama menyalurkan semangat Ramadhan dengan membantu mereka yang kurang mampu dan yang paling membutuhkan.

Ia berharap masyarakat Filipina terus maju dengan keberanian, harapan dan optimisme, karena berkah Ramadhan membawa perdamaian dan kemakmuran bagi bangsa itu.

Baca juga : Puasa Ramadhan Menjadi Tameng dari Godaan Setan

13 April menandai awal resmi Ramadhan, bulan di mana umat Islam berpuasa dari fajar hingga senja dan menjauhkan diri dari kesenangan sensual dan tindakan berdosa. Momen ini juga merupakan periode refleksi dan pembaruan iman.

Peringatan Ramadhan tahun ini berlangsung di tengah cengkeraman pandemi Covid-19 yang masih melanda negara tersebut.

Telah terjadi lonjakan infeksi baru-baru ini, yang mendorong pemerintah menempatkan Metro Manila dan empat provinsi terdekat di bawah tingkat penguncian yang paling ketat selama dua minggu. Otoritas menutup banyak usaha bisnis dan sumber mata pencaharian.