Rabu 14 Apr 2021 13:36 WIB

MES Australia Lakukan Audiensi dengan KJRI Melbourne

MES Australia dan KJRI Melbourne dorong optimalisasi potensi bisnis dan perdagangan.

Audiensi MES Australia dengan  Acting  Konsul  Jenderal RI di Melbourne, Muniroh Rahim, beserta jajaran.
Foto: Dok MES Australia
Audiensi MES Australia dengan Acting Konsul Jenderal RI di Melbourne, Muniroh Rahim, beserta jajaran.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE – Dalam menjalankan program-programnya, salah satu strategi Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (PWK MES) Australia adalah membangun jejaring dan sinergi  dengan  berbagai kalangan di Australia guna   mengoptimalkan  berbagai potensi   pengembangan  ekonomi dan keuangan   syariah. 

Pada awal April 2021 ini, MES Australia menggelar “Inter-State Islamic Economy Roadshow”  yang pertama dengan  tujuan   kota Melbourne dan Canberra.   Salah satu di antara  sejumlah agenda utama  roadshow tersebut  adalaha  audiensi  dengan  Konsulat   Jenderal   Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, yang telah dilaksanakan pada Rabu  (7/4)  lalu.

Ketua  Umum MES Australia, Shaifurrokhman  Mahfudz, mengungkapkan  bahwa  audiensi  dengan misi  diplomatik RI setempat merupakan  langkah   penting  untuk   menyamakan   persepsi dan bersinergi  memanfaatkan   berbagai   potensi yang ada dan layak  dikembangkan.

“Tahun 2020 lalu, kami telah   beraudiensi pula dengan Duta Besar RI untuk Australia, Bapak KristiartoLegowo, dan Konsul  Jenderal RI di Sydney, Bapak Heru  Subolo. Dari beliau  berdua dan jajaran, kami mendapatkan banyak  masukan  untuk program MES ke  depan. Dan pertemuan   tersebut kami lanjutkan  dengan  bersilaturahim dengan misi   diplomatik RI di Melbourne ini,” tuturnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Di KJRI Melbourne, rombongan yang terdiri   dari   sejumlah    pengurus dan pembina MES Australia diterima oleh Pelaksana  Tugas (Acting)  Konsul   Jenderal RI di Melbourne, Muniroh Rahim, beserta   jajaran yang membidangi   fungsi  ekonomi. 

Tujuan  dari   audiensi  ini   adalah   mendiskusikan  berbagai   potensi dan sinergi  pengembangan  ekonomi  syariah, terutama di kalangan diaspora masyarakat Indonesia di Australia, dan lebih   khusus  lagi di negara bagian Victoria dan Tasmania yang menjadi wilayah kerja KJRI Melbourne. Topik yang mendapat  sorotan di antaranya adalah pemanfaatan dan akselerasi  The Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) serta  potensi  kerja   sama   dengan   pelaku   usaha   mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air. 

Muniroh  menyampaikan   antusiasme   pihaknya   atas   program roadshow dan audiensi MES Australia. “Kami berharap MES Australia dapat   berperan  mendukung program KJRI Melbourne di bidang  ekonomi, terlebih  dengan   telah  diratifikasinya IA-CEPA antara Indonesia dan Australia. Dengan IA-CEPA ini, potensi   bisnis dan perdagangan yang ada semoga   dapat   dimanfaatkan   semakin   luas, baik oleh diaspora warga Indonesia di Australia maupun oleh pelaku   usaha Indonesia yang ingin  masuk  ke pasar Australia,” ungkapnya.

Sebagai   kota   terbesar    kedua di Australia setelah Sydney, Melbourne memiliki  komunitas diaspora Indonesia yang juga cukup   besar. Sebagian memang  merupakan  pemegang   temporary visaseperti   pelajar dan pekerja, namun  sebagian yang lain telah   bermukim   secara   permanen di kotatersebut. Dengan pasar yang signifikan, terbuka  potensi  besar   bagi  wirausahawan   diaspora Indonesia untuk  mengembangkan   bisnisnya, serta  bagi   pelaku usaha  di Tanah Air untuk  menjadikan Melbourne—dan Australia pada umumnya—sebagai target ekspansi  bisnis.

photo
Suasana audiensi Pengurus MES Australia dengan KJRI Melbourne, Rabu (7/4). - (Foto: Dok MES Australia)

Lebih   lanjut   Shaifurrokhman   menguraikan, dukungan dan edukasi   untuk  pelaku   bisnis dan perdagangan  dariI  ndonesia yang ingin   memperluas pasar ke Negeri Kanguru   menjadi salah satu   fokus   utama   dalam   diskusi  tersebut. “Bagaimanapun, ketika  kita ingin masuk ke pasar negara orang, ada banyak hal yang perlu diperhatikan karena lingkungan dan situasinya  bisa sangat  berbeda dengan di Indonesia. Misalnya darisi sire  gulasi, criteria  produk yang boleh  masuk, quality control, dan sebagainya,” papar   pria yang juga kandidat   doktor di salah satu  perguruan   tinggi di Sydney ini.

MES Australia berharap  bisa  memberikan   dukungan yang berarti   bagi  pelaku   usaha UMKM Tanah Air yang ingin   memperluas pasar ke Australia, khususnya di sektor  industri halal. Dengan  demikian,  kata dia,   produk-produk   keluaran UMKM Indonesia bisa   dinikmati oleh masyarakat  di Australia.

Demikian juga dukungan dan komunikasi  dengan   beberapa   pihak    seperti  Perhimpunan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Indonesia, Kamar Dagang dan Inkubasi (Kadin) Pesantren, dan Asosiasi  Koperasi Syariah Indonesia (Aksyindo).

“Insya Allah kami berupaya  bisa  melakukan   bridging, menjembatani   pelaku   usaha UMKM Tanah Air dengan   pihak-pihak   terkait, agar hajat-hajat yang terkait  kemakmuran umat ini bisater  capai,” ujar Shaifurrokhman.

Di samping  dukungan   bagi   pelaku UMKM Tanah Air, audiensi  antara MES Australia dan KJRI Melbourne   ini juga menyoroti  dukungan  bagi diaspora warga Indonesia di Australia dalam   mengoptimalkan  berbagai  potensi  bisnis di antara  kedua negara. Salah satunya  adalah  terkait   keterlibatan   aktif diaspora Indonesia dalam   sertifikasi halal di Negeri Kanguru.

Dengan   banyaknya   pelaku   industri halal di Australia yang mengekspor produk ke Indonesia, antara lain daging sapi dan  produk  pangan  lainnya. Hal  ini  menjadi  potensi yang perlu   dioptimalkan oleh diaspora Indonesia. Di antaranya  dalam   bentuk   pendirian  lembaga  sertifikasi halal yang diinisiasi dan dikelola oleh diaspora warga Indonesia yang bermukim di Australia, termasuk di negara bagian Victoria dan Tasmania.

“Hal inisesuaiarahan yang disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Australia, Bapak Y. KristiartoS. Legowo, ketika kami bertemubeliau  akhir   tahunlalu. Menjadi  langkah  penting dan strategis untuk  meningkatkan   keterlibatan  aktif diaspora warga Indonesia dalam   proses sertifikasi halal di Australia ini,” pungkas  Shaifurrokhman.

Selepas penyelenggaraan  audiensi   ini, baik MES Australia dan KJRI Melbourne bertekad  untuk  melanjutkan   langkah-langkah  aktif  untukmempercepat  implementasi agenda-agenda yang telah   dibahas bersama. Dengandemikian, dapat   diwujudkan   kemaslahatan yang semakin luas  bagi  warga Indonesia, baik di Tanah Air maupun  kalangan diaspora di Australia.   Dalam roadshow di Melbourne ini, pengurus MES Australia juga melakukan  pertemuan dengan sejumlah  tokoh  komunitas diaspora Indonesia di ibukota Victoria tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement