Rabu 14 Apr 2021 17:48 WIB

India Kembali Catatkan Rekor Kasus Covid-19

India mencatat lebih dari 184 ribu kasus Covid-19 dalam 24 jam

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
 Seorang petugas kesehatan memeriksa suhu penumpang di stasiun kereta Bandra di Mumbai, India, Rabu, 17 Februari 2021. Pejabat kesehatan telah mendeteksi lonjakan kasus COVID-19 di beberapa kantong negara bagian Maharashtra, termasuk di Mumbai, negara tersebut. modal finansial.
Foto: AP/Rafiq Maqbool
Seorang petugas kesehatan memeriksa suhu penumpang di stasiun kereta Bandra di Mumbai, India, Rabu, 17 Februari 2021. Pejabat kesehatan telah mendeteksi lonjakan kasus COVID-19 di beberapa kantong negara bagian Maharashtra, termasuk di Mumbai, negara tersebut. modal finansial.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India melaporkan rekor kasus harian Covid-19 sejak pandemi dimulai. Dalam 24 jam terakhir, ada sekitar 184.372 kasus baru, jumlah itu menjadikan total kasus India menjadi 13.873.825.

Tak hanya itu, jumlah kematian juga bertambah dalam 24 jam terakhir, sekitar 1.027, jumlah itu menjadikan totalnya mencapai 172.085 orang. Kementerian menambahkan, jumlah orang yang masih dalam perawatan hingga kini berjumlah 1.365.704, jumlah itu lebih banyak 101.006 dari hari sebelumnya. Pada saat yang bersamaan, jumlah pasien yang sembuh juga meningkat menjadi 82.339 dan totalnya sekitar 12.336.036.

Baca Juga

Mengutip TASS pada Rabu (14/4) dalam 24 jam terakhir, ada sekitar 2.646.258 orang yang telah divaksinasi virus corona di negara itu. Hingga kini, jumlah total warga India yang telah divaksin adalah 111.179.578 orang.

Sebelumnya, Dana Investasi Langsung Rusia mengumumkan bahwa India telah menjadi negara berikutnya yang menyetujui penggunaan vaksin virus corona Sputnik V buatan Rusia. 

"RDIF mengumumkan keputusan Jenderal Pengawas Obat India, DCGI, untuk mendaftarkan vaksin Sputnik V Rusia melawan virus corona," katanya dalam sebuah laporan. Keputusan bersama itu, menjadikan India sebagai negara ke-60 yang menyetujui vaksin tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement