Jumat 16 Apr 2021 19:10 WIB

Nissan Pangkas Produksinya di Jepang

Nissan akan menghentikan produksinya di pabrik Kyushu selama delapan hari

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Nissan.
Foto: EPA
Nissan.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Nissan Motor Co akan memangkas produksi di beberapa pabrik di Jepang bulan depan. Ini merupakan pukulan terbaru untuk produsen mobil akibat dari kekurangan semikonduktor global.

Produsen mobil terbesar ketiga Jepang tersebut akan menghentikan produksi pabriknya di Kyushu, Jepang selatan, selama delapan hari antara 10 dan 19 Mei, menurut salah satu sumber, dilansir di Reuters, Jumat (16/4).

Pabrik, yang merakit minivan Serena, SUV X-Trail dan model lainnya, akan bertujuan untuk mengganti produksi yang hilang begitu pasokan chip kembali.

Dua pabrik perakitan domestik lainnya, pabrik Oppama dan pabrik Nissan Shatai di Kyushu, akan membatalkan shift malam selama 15 hari antara 10-28 Mei. Sedangkan pabrik keempat di Tochigi, Jepang timur, akan menganggur selama 10 hari, hari yang sebelumnya tidak direncanakan bulan depan.

"Karena kekurangan (chip global), Nissan menyesuaikan produksi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan pemulihan," kata juru bicara Nissan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Kekurangan chip akibat badai musim dingin serta kebakaran di pabrik pembuat chip Jepang telah merugikan industri otomotif global dengan hilangnya produksi puluhan ribu kendaraan, dengan dampak terberat di Amerika Utara.

Kelangkaan chip juga disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari industri elektronik konsumen karena orang-orang bekerja dari rumah dan lebih banyak bermain video game selama krisis kesehatan. Sanksi terhadap perusahaan teknologi China juga berperan.

Banyak pabrik mobil Jepang akan tutup selama hampir dua minggu sebagai bagian dari liburan "Golden Week" yang dimulai pada akhir April. Dengan keputusan terbaru, pabrik Kyushu Nissan hanya akan beroperasi selama tujuh hari, kata sumber tersebut. Nissan USA sebelumnya mengumumkan penyesuaian produksi untuk operasinya di Amerika Utara.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement