Sabtu 17 Apr 2021 09:46 WIB

Museum Sejarah Afrika AS Tampilkan Artefak Muslim

Museum Smithsonian menampilkan artefak muslim selama Ramadhan

Smithsonian Africak American Museum
Foto: AP
Smithsonian Africak American Museum

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON – Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika Amerika Smithsonian menyimpan 1.093 objek agama. Lebih dari sepersepuluh di antaranya adalah artefak Muslim. Meskipun museum tutup, selama Ramadhan museum menyoroti artefak yang terkait dengan Islam di laman resminya.

Spesialis di kantor urusan kuratorial museum, Tulani Salahu-Din menampilkan beberapa dari 166 objek Muslim di sebuah unggahan yang bertepatan dengan perayaan Ramadhan pada Selasa (13/4).

“Ritual doa dan puasa selama Ramadan sebagian besar tidak berubah dari waktu dan tempat,” tulis Salahu-Din. Selain itu, sajadah, tasbih zikir, dan kufi adalah jenis objek ekspresif identitas dan budaya Muslim.

Dilansir Religion News, Sabtu (17/4), tiga objek itu adalah di antara 166 objek Muslim yang mewakili dalam pameran perdana museum dan koleksi nasional. Tasbih zikir adalah tasbih yang digunakan oleh beberapa Muslim selama praktik yang disebut zikir atau mengingat Tuhan.

“Manik-manik seperti itu dibedakan berdasarkan jumlah manik-maniknya. Mereka umumnya memiliki 99 manik untuk mewakili 99 nama yang diatribusikan kepada Allah. Tetapi beberapa memiliki 66 atau 33 manik-manik (diputar hingga sama dengan 99),” kata Salahu-Din kepada Religion News Service.

Koleksi museum termasuk tasbih kayu milik Suliaman El-Hadi, musisi yang pernah menjadi anggota The Last Poets. Tak hanya itu, museum juga menampilkan “the Meaning of the Holy Qur’an” yang ditandatangani oleh legenda tinju Muhammad Ali dan Alquran yang diperoleh dari pemimpin Nation of Islam, Elijah Muhammad selama umrah ke Makkah pada 1959.

“Tanpa budaya material Muslim Afrika Amerika, Museum tidak dapat secara menyeluruh mendokumentasikan pengalaman religius Afrika-Amerika yang terdiri dari keragaman, asal-usul, atau potensi dalam perjuangan untuk mengangkat dan membebaskan,” ujar dia.

Karena pandemi Covid-19, museum masih ditutup. Namun, pihak museum berencana terus memperluas koleksi artefak Muslim dan Pusat Studi Kehidupan Religius Afrika Amerika. Mereka telah mengumpulkan sejarah lisan dari beberapa milenial Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement