Sabtu 17 Apr 2021 10:56 WIB

Mengenal Tim Arsitek Mesir yang akan Bangun Masjid Al Nouri

Tim raih penghargaan atas rekonstruksi imajinatif aula dan kompleks shalat Al-Nouri

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.
Foto: AP/Felipe Dana
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.

IHRAM.CO.ID, PARIS – Kepala UNESCO PBB, Audrey Azoulay mengumumkan tim pemenang desain arsitektur asal Mesir akan memulihkan kompleks Masjid al-Nouri di Mosul, Irak pada Kamis (15/4). Karya mereka dipilih oleh juri internasional dari 123 entri. Desain pemenang disebut “Dialog Pengadilan” adalah komponen utama dari proyek ambisius Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk merehabilitasi kota kuno.

Setelah bertahun-tahun dikendalikan oleh ISIS, Azoulay menyebutnya sebagai momen penting dalam memulihkan struktur dan sejarah kota yang dilanda perang dan membantu rekonsiliasi dan kohesi sosial.

“Situs warisan dan monumen bersejarah adalah katalisator yang kuat untuk rasa memiliki, komunitas, dan identitas. Mereka adalah kunci untuk menghidupkan kembali semangat Mosul dan Irak secara keseluruhan,” kata Azoulay, dilansir Saudi Gazette, Sabtu (17/4).

Tim Mesir tersebut terdiri dari empat orang, yaitu Salah El Din Samir Hareedy, Khaled Farid El-Deeb, Sherif Farag Ebrahim, dan Tarek Ali Mohamed. Ada juga empat arsitek perancang yang terlibat, yakni Noha Mansour Ryan, Hager Abdel Ghani Gad, Mahmoud Saad Gamal, dan Yousra Muhamed El-Baha.

Mereka meraih penghargaan atas rekonstruksi imajinatif aula dan kompleks shalat Al-Nouri dan atas caranya menyatu dengan sekitarnya melalui ruang publik terbuka. Aula akan terlihat seperti sebelum masjid dihancurkan tapi akan dibuka kembali dengan pencahayaan alami yang lebih baik dan lebih banyak ruang untuk wanita dan pengunjung.

Nantinya akan ada taman tertutup juga yang terinspirasi dari rumah dan taman bersejarah yang terletak di sekitar aula sebelum renovasi tahun 1944.

UNESCO meluncurkan kompetisi desain November lalu dengan berkoordinasi erat dengan Kementerian Kebudayaan Irak dan Sumbangan Sunni Irak. Selain mendapatkan kontrak untuk kompleks tersebut, para pemenang akan menerima hadiah 50 ribu dolar Amerika.

Sebagai pengakuan atas jerih payah mereka, para runner-up juga akan menerima hadiah, 30 ribu dolar Amerika untuk tim India, 20 ribu dolar Amerika untuk tim Spanyol, 15 ribu dolar Amerika untuk tim AS, dan 10 ribu dolar Amerika untuk tim Prancis, Uni Emirat Arab, Turki, dan Libanon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement