Ahad 18 Apr 2021 14:49 WIB

PAN: Video Jozeph Paul Zhang Sangat Provokatif

Ketua Fraksi PAN menilai video Joseph Paul Zhang lecehkan umat Islam.

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Saleh Partaonan Daulay
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menilai video Joseph Paul Zhang sangat Provokatif dan melecehkan umat Islam. Saleh berharap polisi segera mengusut dan menangkap Jozeph Paul Zhang.

"Saya sudah dengar dan tonton videonya. Sangat provokatif. Umat Islam yang mendengar, pasti tersinggung. Apalagi, saat ini bulan suci Ramadan umat Islam sedang khusyu' melaksanakan ibadah," kata Saleh dalam siaran pers, Ahad (18/4)

Baca Juga

Saleh juga menilai, Jozeph Paul Zhang sudah melakukan hate speech secara terbuka serta menantang semua orang untuk melaporkannya ke pihak kepolisian. Melalui ucapannya, Jozeph terkesan kebal hukum dan tidak akan tersentuh aparat penegak hukum.

"Hate speech seperti ini tidak hanya ditujukan buat umat Islam loh. Ini juga buat kepolisian. Seakan-akan pihak kepolisian kita powerless kalau berhadapan dengan dia," ujar Saleh.

Saleh berharap kepolisian dapat segera menangkap Joseph Paul Zhang dan mengusut tuntas. Serta untuk menegaskan bahwa semua orang diperlakukan sama di depan hukum.

"Saya berharap polisi dapat mengejar pelaku kemana pun. Termasuk jika yang bersangkutan sudah pergi ke luar negeri. Pihak kepolisian pasti akan dapat meringkus yang bersangkutan dengan menggunakan jalur kerjasama interpol," katanya.

Menurutnya, tindakan Jozeph ini tidak pantas dilakukan oleh seseorang yang berpendidikan. Apalagi dilakukan di Indonesia, negara yang toleran, yang menghargai dan menghormati keyakinan seluruh umat beragama. Saleh juga mendengar, bahwa Jozeph berada di luar negeri. Namun ia yakin, polisi segera menangkapnya.

"Kabarnya, dia sudah pergi ke luar negeri. Tapi, aparat kepolisian diyakini akan lebih pintar. Banyak kasus seperti ini yang sudah dituntaskan. Kita tunggu saja kerja-kerja cepat kepolisian," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement