Selasa 20 Apr 2021 11:51 WIB

Restorasi Canggih Hagia Sophia akan Contoh bagi Dunia

Restorasi Hagia Sophia gunakan teknik tercanggih yang akan bisa contoh bagi dunia.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Masjid Hagia Sophia
Foto: Pool via AP
Masjid Hagia Sophia

IHRAM.CO.ID, ISTANBUL -- Direktur Budaya dan Pariwisata Provinsi, Coskun Yilmaz mengatakan, masjid Hagia Sophia yang menjadi landmark Istanbul menjalani restorasi menggunakan teknik paling canggih yang akan menjadi contoh bagi dunia.

Hagia Sophia memiliki sejarah 1.500 tahun. Dari bencana politik, sosial, budaya dan alam yang dialami Hagia Sophia meninggalkan banyak jejak pada strukturnya. Menurut Yilmaz, Hagia Sophia pernah dibakar dalam kerusuhan dan pemberontakan Nika, dijarah dalam invasi Latin, dan rusak karena terdampak gempa bumi besar, kebakaran, dan bencana lainnya.

"Nyatanya, pekerjaan pendukung, pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan Hagia Sophia dari abad ke-16 hingga saat ini dan akan membawanya bahkan hingga abad-abad berikutnya dilakukan oleh Mimar Sinan (arsitek),” ujarnya dilansir dari Anadolu Agency, Senin (19/4).

Menurut Yilmaz, jika bukan karena pekerjaan perbaikan yang diawasi oleh arsitek di era Utsmaniyah, Mimar Sinan, orang hanya akan membicarakan reruntuhan Hagia Sophia hari ini. Mimar Sinan merupakan arsitek muslim termasyhur abad ke-16 M.

"Karena itulah, bisa menyebut Mimar Sinan sebagai salah satu arsitek dari Hagia Sophia,” sambungnya.

Yilmaz mengumpamakan pekerjaan restorasi di Hagia Sophia dengan menggali sumur menggunakan jarum. Karena ungkapnya, perlu mengevaluasi dan menggunakan tiga hingga lima metode berbeda untuk memperbaiki marmer struktur ini dan menyatukan bagian-bagiannya.

"Ini mungkin tampak aneh bagi Anda, tetapi bahkan sepotong marmer sekecil kepala peniti terdeteksi dan difoto, perhitungan dan gambar milimetrik dibuat dan diganti," jelasnya.

"Hagia Sophia telah mengungkapkan kepada dunia sistem, model, dan struktur teladan tentang cara melindungi warisan budaya dari berbagai kepercayaan dan peradaban. Ini adalah tradisi yang berasal dari akar dan praktik sejarah kita. Berbagai diplomat yang saya temui baru-baru ini juga mengakui hal ini," tambahnya.

Yilmaz menyatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memantau dengan cermat restorasi di Hagia Sophia, yang ketika itu masih menjadi museum. Kemudian mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement