Rabu 21 Apr 2021 14:24 WIB

Peran Perempuan pada Ekonomi Sumbang 12 Triliun Dolar AS

Di Indonesia, perempuan punya peran sangat signifikan di sektor UMKM.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Pembatik memeriksa tahap akhir batik kayu bentuk satwa di Sanggar Peni, Krebet, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/4). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan peran perempuan dalam ekonomi dapat membawa pertumbuhan hingga 12 triliun dolar AS pada 2025.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pembatik memeriksa tahap akhir batik kayu bentuk satwa di Sanggar Peni, Krebet, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/4). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan peran perempuan dalam ekonomi dapat membawa pertumbuhan hingga 12 triliun dolar AS pada 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran perempuan sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Sehingga kesetaraan gender akan membawa pada peningkatan signifikan pada pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan peran perempuan dalam ekonomi dapat membawa pertumbuhan hingga 12 triliun dolar AS pada 2025. Berdasarkan studi dari McKinsey tersebut, khusus di Asia Pasifik nilainya mencapai 4,5 triliun dolar AS.

"Nilai tambah itu meningkat 26 persen," katanya dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Rabu (21/4).

Ini menunjukkan bahwa negara yang banyak melibatkan dan memberi kesempatan pada perempuan akan membentuk daya tahan ekonomi. Selain itu, kesetaraan gender dalam wirausaha membuat Produk Domestik Bruto nisa meningkat 3-6 persen.

Di Indonesia, perempuan punya peran sangat signifikan di sektor UMKM. Sebanyak 53,76 persen UMKM dimiliki perempuan dengan 97 persen karyawannya adalah perempuan. Kontribusi UMKM sendiri dalam perekonomian sudah mencapai 61 persen dengan daya kompetisi ekspor mencapai 14,4 persen.

Tak hanya itu, peran perempuan di sisi investasi menyumbang nilai yang signifikan. Di bidang investasi kontribusinya mencapai 60 persen. Ini menunjukkan bahwa perempuan masa kini cerdas dalam mengelola keuangan.

Dalam instrumen ritel yang diterbitkan pemerintah misalnya, investor didominasi oleh kaum perempuan. Penerbitan ORI017 disambut oleh 55,8 persen investor wanita dari Rp 18,34 triliun yang diterbitkan. Kemudian dalam penerbitan ORI018, peranan investor perempuan kembali meningkat menjadi 57,82 persen.

"Data terbaru juga menunjukkan, penerbitan sukuk ritel SR014 disambut kembali oleh investor perempuan dengan dominasi mencapai 58,25 persen," katanya.

Sri mengatakan para Srikandi Indonesia ini diharapkan untuk bisa terus meningkatkan kemampuannya di dalam memberikan kontribusi terbaik baik bagi keluarga maupun bagi masyarakat, dan perekonomian secara luas. Sehingga peran perempuan juga signifikan dalam menghadapi dampak Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement