Rabu 21 Apr 2021 22:21 WIB

Positivity Rate Covid Sumbar Cetak Rekor Baru, 17,6 Persen

Positivity Rate Covid-19 di Sumbar cetak rekor baru, 17,6 Persen

Anggota Srikandi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang menyempotkan disinfektan ke fasilitas umum di Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Rabu (21/4/2021). Relawan perempuan binaan BPBD Padang itu menyemprotkan disinfektan ke fasilitas umum, masjid, dan sekolah, sambil mengenakan pakaian kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19 di bulan ramadhan.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Anggota Srikandi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang menyempotkan disinfektan ke fasilitas umum di Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Rabu (21/4/2021). Relawan perempuan binaan BPBD Padang itu menyemprotkan disinfektan ke fasilitas umum, masjid, dan sekolah, sambil mengenakan pakaian kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19 di bulan ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Angka positivity rate atau perbandingan sampel terperiksa dengan temuan hasil positif Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (21/4) terus meningkat menjadi 17,6 persen. Angka ini menjadi rekor baru dari capaian tertinggi sebelumnya sebesar 16 persen pada Ahad (18/4).

"Hari ini merupakan kondisi tersulit kita dalam pertambahan Covid-19. Dari 2.493 sampel terperiksa di laboratorium, terdapat 430 orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi atau 17,6 persen," kata Juru Bicara Covid-19 Sumbar, Jasman di Padang, Rabu.

Baca Juga

Jasman mengatakan, perkembangan itu sangat mengkhawatirkan karena akan berdampak pada ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan yang makin penuh. Dari data yang ada, lebih dari 50 persen yang terpapar adalah anak-anak yang mengikuti pendidikan.

"Walaupun mereka tanpa gejala dan terlihat sehat-sehat saja, namun mereka berpotensi sebagai menularkan kepada orang lain," ujarnya.

Menurutnya, kondisi saat ini tingkat kesembuhan harian selalu lebih rendah dari pertambahan kasus positif. Jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 meningkat tajam.

Jasman mengungkapkan, tingginya penyebaran Covid-19 di Sumbar dimulai akhir Maret 2021 sampai sekarang. Kalau tidak segera dilakukan berbagai tindakan antisipasi dikhawatirkan penyebaran virus itu semakin masif.

Dalam beberapa kali pertemuan, Gubernur Mahyeldi Ansharullah menegaskan, tim satgas yang SK-nya telah ada, agar melaksanakan tugasnya sesuai tupoksi masing-masing dan saling berkoordinasi.

"Satgas kabupaten dan kota harus bergerak cepat melakukan tindakan tracking dan tracing, meningkatkan testing rate kepada semua kelompok sasaran seperti tahun yang lalu, memberikan sosialiasi dan penegakan Perda No 6 Tahun 2020 secara konsisten," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement