Jumat 23 Apr 2021 12:13 WIB

Rusia Tarik Kembali Pasukan dari Perbatasan Ukraina

Rusia dilaporkan akan mengembalikan pasukan miiliter mereka ke pangkalan permanen

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Jet tempur Rusia di perbatasan Ukraina
Foto: CNN
Jet tempur Rusia di perbatasan Ukraina

IHRAM.CO.ID, MOSKOW--Rusia dilaporkan akan mengembalikan pasukan miiliter mereka ke pangkalan permanen di dalam negeri, menarik diri dari dekat perbatasan Ukraina. Pengumuman yang dikeluarkan Kamis (22/4) itu datang setelah berminggu-minggu ketegangan antara Moskow, Kyiv dan sekutu Barat.

Ketegangan ini dimulai sejak adanya pembangunan markas militer besar Rusia di dekat perbatasan barat dengan Ukraina dan di Krimea yang dicaplok. Rusia berpendapat bahwa pembangunan itu bersifat defensif, sementara Ukraina yang didukung oleh Jerman dan kekuatan Barat lainnya menuduh Moskow berusaha memprovokasi permusuhan.

“Saya yakin tujuan inspeksi sekejap telah tercapai sepenuhnya.  Pasukan telah menunjukkan kemampuan mereka untuk memberikan pertahanan yang kredibel bagi negara,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dilansir dari Aljazeera, Kamis (22/4).

"Dalam hal ini, saya telah memutuskan untuk menyelesaikan inspeksi di distrik militer selatan dan barat," tambahnya.

Pengerahan itu terjadi dengan latar belakang bentrokan baru di wilayah timur Donetsk dan Luhansk yang dilanda konflik Ukraina. WIlayah itu adalah tempat pasukan pemerintah memerangi pasukan separatis yang didukung Rusia sejak pemberontak merebut sebagian wilayah di sana pada April 2014.

Militer Rusia belum mengumumkan secara terbuka jumlah pasukan tambahan yang telah dipindahkan, tetapi diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell mengatakan setelah Menteri Luar Negeri UE diberi pengarahan oleh menteri luar negeri Ukraina bahwa jumlahnya lebih dari 100 ribu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik pengumuman tersebut. Dalam sebuah tweet, dia mengatakan Ukraina menyambut baik setiap langkah untuk mengurangi kehadiran militer dan mengurangi situasi di Donbas (timur Ukraina).

“Terima kasih kepada mitra internasional atas dukungan mereka,”katanya.

NATO dan Amerika Serikat - anggota utama aliansi keamanan transatlantik - telah mengatakan bahwa peningkatan tersebut adalah yang terbesar di Rusia sejak Maret 2014, ketika Moskow merebut Krimea dari Kyiv, dan menyerukan agar pasukan ditarik kembali. Rusia telah berulang kali menolak kekhawatiran Ukraina dan Barat tentang peningkatan itu, dengan menyatakan bahwa pihaknya bebas untuk mengerahkan pasukannya di mana saja di wilayah Rusia.

Kremlin juga secara rutin membantah memainkan peran apa pun dalam konflik di Ukraina timur. AS mengatakan akan terus memantau situasi dengan sangat cermat setelah pengumuman Rusia.

“Kami telah mendengar kata-kata.  Saya pikir apa yang akan kami cari adalah tindakan, "kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement