Kurma Memiliki Sejarah di California

Red: Esthi Maharani

Jumat 23 Apr 2021 13:13 WIB

Kurma Foto: Republika.co.id Kurma

REPUBLIKA.CO.ID, Kurma menjadi salah satu buah yang mengalami lonjakan penjualan selama Ramadhan di Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi seiring bertambahnya populasi Muslim di negara adidaya itu.

Dilansir Religion News, Ramadhan menjadi berkah bagi para petani kurma di Coachella Valley di California. Setiap tahunnya, para petani di wilayah itu melihat peningkatan penjualan, baik selama bulan suci berlangsung maupun sejak beberapa pekan sebelumnya.

Namun, pada tahun ini ada hal yang sangat menarik. Joolies, salah satu merek kurma terbesar di California Selatan menarik pembeli dengan sekotak kurma segar seberat dua pon yang kemasannya dirancang menampilkan cakrawala menara dan kubah masjid.

“Dalam merayakan Ramadhan, ibadah dan refleksi bagi umat Islam, kami membuat kotak hadiah edisi terbatas ini,” tulis situs web Joolies.

Joolies juga berencana membagikan sekitar 15.000 kurma ke Islamic Circle of North America Relief kepada keluarga Muslim yang membutuhkan selama Ramadhan pada tahun ini. Perusahaan ini berasal darp pemilik non-Muslim pertama yang mengembangkan barang kemasan khusus untuk konsumen Muslim Amerika.

“Kami ingin berterima kasih kepada komunitas dengan produk kurma terbaik kami yang dinikmati saat berbuka selama Ramadhan dengan kurma Medjool ini,” jelas CEO Joolies, Mark Masten.

Kurma memiliki sejarah di California. Buah ini pertama kali diperkenalkan umat Kristen, seorang biarawan Yesuit dan Fransiskan pada 1769.

Pada pergantian abad ke-20, Departemen Pertanian AS memperkenalkan varietas kurma Deglet Noor dari Aljazair, Irak dan Mesir ke Coachella Valley. Tanaman komersial pertama dari kurma Deglet Noor diproduksi pada 1912.

Varietas Medjool datang ke lembah pada 1927 dari Maroko. Menyusul kesuksesan komersial film 1921 ‘The Sheik’, yang dibintangi oleh Rudolph Valentino, banyak petani kencan memainkan hubungan Timur Tengah dengan tanaman baru mereka. Pelancong harian melakukan ziarah ke warung pinggir jalan di kota-kota dengan nama seperti ‘Mekah’ dan ‘Oasis’ untuk mendapatkan buah.

Saat ini wilayah tersebut menghasilkan lebih dari 90 persen tanaman kurma AS dan sebanyak 15 persen dari semua kurma di seluruh dunia, dengan buahnya dikirim hingga Australia dan Timur Tengah. Konsumsi kurma dulunya sangat erat kaitannya dengan Natal, ketika kurma yang diolesi krim keju atau diisi dengan kacang-kacangan menjadi kue yang populer di mussif liburan.

Pada abad ke-19, kurma dibungkus dengan bacon, resep yang dikenal sebagai ‘devils on horseback’ muncul di Inggris sebagai suguhan Natal dan segera menyebar ke AS. Kini, seiring jumlah Muslim yang berkembang di Negeri Paman Sam, buah ini menjadi fokus utama bisnis para penanam kurma.

Sebuah studi Pew Research Center 2018 memperkirakan bahwa populasi Muslim Amerika, yang diperkirakan mencapai 3,45 juta, akan mencapai lebih dari 8 juta, atau 2,1 persen pada 2050. Ramadhan suado menghasilkan dua hingga tiga kali volume normal penjualan kurma.

Umat Muslim membeli kurma sepanjang Ramadhan untuk dikonsumsi mereka sendiri, maupun sebagai hadiah untuk orang lain. Menurut sensus pertanian AS pada 2017, pertanian kurma masih tumbuh di AS dan di tahun yang sama, ada 303 perkebunan kurma.

Namun, para petani saat ini mengatakan bahwa kenaikan upah bagi pekerja pertanian dan peraturan baru membahayakan masa depan tanaman Coachella dalam jangka panjang. Para petani khawatir kenaikan lebih lanjut dalam upah minimum bisa menjadi pukulan fatal, karena mereka bergantung pada tangan manusia untuk seluruh proses produksi, mulai dari penyerbukan hingga pengemasan buah dalam kotak.

“Kurma adalah tanaman paling mahal untuk diproduksi di dunia, di atas sana dengan kunyit,” ujar Tadros, seorang warga Kristen Koptik yang berimigrasi ke AS dari Mesir.

Agar industri ini dapat bertahan, Tadros mengatakan bahwa perlu menghasilkan produk berkualitas tinggi sehingga konsumen dapat memahami biayanya. Ia berharap dapat menjadikan kurma sebagai bahan konsumsi utama dan membangun generasi baru konsumen, serta berbagai kegunaan baru, secara khusus banyak perusahaan dan orang-orang melihat kurma sebagai pemanis alami.

Kurma direkomendasikan sebagai camilan sehat untuk berbuka puasa selama berabad-abad. Buah ini kaya serat, müdahale dikonsumsi, dan mengenyangkan.