Jumat 23 Apr 2021 15:14 WIB

Belanja Kemenkes Melonjak 534 Persen pada Awal 2021

Realisasi belanja kementerian/lembaga mencapai Rp 63,5 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (26/8). Pemerintah mencatatkan realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 63,5 triliun.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (26/8). Pemerintah mencatatkan realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 63,5 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatatkan realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 63,5 triliun. Adapun realisasi belanja K/L mengalami lonjakan 81,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 35,1 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belanja barang sejumlah kementerian dan lembaga melonjak pada awal tahun ini, salah satunya Kementerian Kesehatan. Tercatat realisasi belanja kementerian tersebut sebesar Rp 15,1 triliun pada kuartal satu 2020 atau melonjak 534,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,4 triliun.

Baca Juga

"Kementerian Kesehatan jelas merupakan institusi yang paling depan menghadapi covid, maka terlihat kenaikan belanja 2021 mencapai Rp 15,1 triliun dibandingkan tahun lalu yang Rp 2,4 triliun ini lonjakan 534 persen," ujarnya berdasarkan data APBN KiTa seperti dikutip Jumat (23/4).

Sri Mulyani menjelaskan lonjakan belanja itu salah satunya diakibatkan oleh pandemi corona. Belanja dipakai untuk membiayai perawatan 99 ribu pasien corona yang menyedot anggaran sebesar Rp 6,9 triliun.

 

Selain untuk biaya perawatan anggaran dipakai pengadaan 17,2 juta vaksin corona yang menyedot dana sampai dengan Rp 5,8 triliun. 

"Jadi terlihat di sini memang covid ambil resources luar biasa besar dari APBN kita, biasanya kuartal satu itu pertumbuhan negatif (belanja k/l), ini suatu lonjakan yang sangat tinggi. Tahun lalu negatif 6,9 persen," ucapnya.

Selain Kementerian Kesehatan, Sri Mulyani menyebut lonjakan belanja pada masa corona juga terjadi Kementerian Koperasi dan UKM. Tercatat realisasi belanja sebesar Rp 6,4 triliun per kuartal satu 2021.

“Itu melonjak 761,9 persen dibanding kuartal satu 2020 sebesar Rp 700 miliar. Lonjakan salah satunya diakibatkan oleh penyaluran bantuan presiden bagi 6,6 juta pelaku usaha mikro yang tertekan corona,” ungkapnya.

Selain dua kementerian itu, lonjakan belanja juga terjadi Kementerian PUPR, Polri dan Kemenhan. Tercatat belanja Kementerian PUPR sebesar Rp 18,5 triliun atau naik 156,9 persen dibandingkan periode sama sebelumnya sebesar Rp 7,2 triliun.

"Itu untuk pelaksanaan proyek infrastruktur," katanya.

Selanjutnya belanja Polri, anggaran meningkat dari Rp 700 miliar menjadi Rp 7,8 triliun. Kemenhan realisasi belanja meningkat 218,2 persen  dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 3,5 triliun.

Terakhir Kementerian Agama mencatat realisasi belanja sebesar Rp 5,3 triliun atau naik 9,5 persen dari Rp 4,9 triliun pada kuartal satu tahun lalu. Adapun dana ini digunakan bagi 3,4 juta siswa sekolah swasta di bawah Kementerian Agama yang menerima BOS senilai Rp 3,7 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement