Jumat 23 Apr 2021 15:17 WIB

Pemuka Agama Kristen Lebanon Kecam Pengaruh Hizbullah

Kecamannya terkait perang di Israel, Suriah, Irak dan Yaman.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pemuka Agama Kristen Lebanon Kecam Pengaruh Hizbullah. Sebuah tank Israel mengambil posisi di perbatasan Israel-Libanon di sebelah desa Libanon Dier Mimas di latar belakang, 28 Juli 2020. Israel pada 27 Juli mengatakan pasukan Israel menggagalkan upaya infiltrasi Hezbollah dari Libanon. Namun Hizbullah membantah terlibat dalam bentrokan lintas batas.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Pemuka Agama Kristen Lebanon Kecam Pengaruh Hizbullah. Sebuah tank Israel mengambil posisi di perbatasan Israel-Libanon di sebelah desa Libanon Dier Mimas di latar belakang, 28 Juli 2020. Israel pada 27 Juli mengatakan pasukan Israel menggagalkan upaya infiltrasi Hezbollah dari Libanon. Namun Hizbullah membantah terlibat dalam bentrokan lintas batas.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemuka agama Kristen Lebanon, Patriark Maronit Bechara al-Rai mengkritik Hizbullah dalam sebuah wawancara yang disiarkan Senin (19/4). Dia mengecam kekuatan militer Iran melalui Hizbullah di Lebanon karena memutuskan perang di Israel, Suriah, Irak dan Yaman.

Bechara al-Rai mengatakan dia ingin membahas masalah senjata Hizbullah dengan pemimpinnya, Hassan Nasrallah. Tetapi ia menyadari masalahnya jauh lebih besar dari Lebanon.

Baca Juga

Rai, yang berulang kali mengecam Hizbullah yang didukung Iran dalam beberapa bulan terakhir. Dia mengatakan para pemimpin Lebanon harus membentuk strategi pertahanan nasional yang akan membawa senjata Hizbullah di bawah kendali negara.

"Ini adalah langkah internal pertama, tetapi pengaruh Hizbullah jauh lebih besar daripada Lebanon," kata Rai kepada CNBC dalam wawancara dari kantornya dilansir dari Alarabiya. 

Dia menyerukan konferensi internasional untuk membahas senjata Hizbullah. "Hizbullah tidak boleh tetap bebas menggunakan senjata kapan pun dia mau dan di mana pun dia mau. Seharusnya tidak mampu memutuskan perang di Israel, di Suriah, di Irak, di Yaman, dengan mengabaikan pemerintah, presiden, dan parlemen," ungkapnya.

Hizbullah, yang dibentuk pada 1982 oleh Iran untuk melawan pasukan Israel di Lebanon, telah mendapat kecaman yang meningkat karena mengabaikan urusan dalam negeri Lebanon dan justru setia kepada Teheran. Kelompok tersebut telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, negara-negara Teluk dan beberapa negara Eropa dan Amerika Selatan.

Kepemilikan senjata yang terus menerus serta meningkatnya pengaruhnya atas lembaga-lembaga negara Lebanon telah menjadi faktor penting dalam pemotongan bantuan internasional ke Beirut. Rai memperhatikan Hizbullah gelisah ketika disebut sebagai milisi. Ia juga menyebut kelompok itu sebagai kekuatan militer Iran di Lebanon untuk memerangi Israel.

“Jika Anda ingin melawan Israel, mengapa Anda menggunakan wilayah Lebanon?” dia bertanya.  

“Hizbullah, seperti tentara atau tentara lain di dunia, tidak berhak membuat keputusan atau memutuskan untuk berperang atau berdamai. Negara yang memutuskan," tambahnya.

Beralih ke pembicaraan baru-baru ini antara Washington dan Teheran mengenai kesepakatan nuklir baru, Rai mengatakan dia meminta AS untuk tidak menjadikan Lebanon sebagai kartu negosiasi antara AS dan Iran.

"Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, masalah senjata harus ditangani dengan Iran karena Iran adalah sumbernya," ujarnya. 

Ditanya apa solusi untuk pengaruh Hizbullah, Rai mengatakan pada konferensi internasional dan Dewan Keamanan PBB. “Jika kita benar-benar menginginkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, Lebanon adalah titik masuknya. Itulah mengapa masalah Lebanon harus ditangani," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement